Senin, 05 Desember 2016

KAROMAH ABUYA DIMYATI CIDAHU BANTEN



Salah satu cerita karomah yang diceritakan
Gus Munir lagi adalah, di mana ada seorang
kyai dari Jawa yang pergi ke Maqam Syeikh
Abdul Qadir al-Jailani di Irak. Ketika itu, kyai
tersebut merasa sangat bangga,
 karena
banyak kyai di Indonesia paling jauh mereka
ziarah adalah maqam Nabi Muhammad SAW.
Akan tetapi dia dapat menziarahi sampai ke
Maqam Syeikh Abdul Qadir al-Jailani. ketika
sampai di maqam tersebut, maka penjaga
maqam bertanya padanya, "Dari mana kamu
(Bahasa Arab)?" Si Kyai menjawab, "Dari
Indonesia." Maka penjaganya langsung
bilang, "Oh di sini ada setiap malam Juma'at
seorang ulama Indonesia yang kalau datang
ziarah dan duduk saja depan maqam, maka
segenap penziarah akan diam dan
menghormati beliau, sehinggalah beliau
mula membaca al-Qur'an, maka penziarah
lain akan meneruskan bacaan mereka
sendiri-sendiri.

Mendengar hal itu Kyai tadi kaget, dan
berniat untuk menunggu sampai malam
jumaat agar tahu siapa sebenarnya ulama
tersebut. Ternyata pada hari yang ditunggu-
tunggu
, ulama tersebut adalah Abuya
Dimyati. Maka kyai tersebut terus kagum,
dan ketika pulang ke Jawa, dia menceritakan
bagaimana beliau bertemu Abuya Dimyati di
maqam Syeikh Abdul Qadir al-Jailani ketika
itu Abuya masih di pondok dan mengaji
dengan santri-santrinya.

Cerita-cerita lain tentang karomah Abuya,
dituturkan dan membuat kita berdecak
kagum. Subhanallah! Misal seperti; masa
perjuangan kemerdekaan dimana Abuya di
garis terdepan menentang penjajahan; kisah
kereta api yang tiba-tiba berhenti sewaktu
akan menabrak Abuya di Surabaya; kisah
angin mamiri diutus membawa surat ke KH
Rukyat. 
Ada lagi kisah Abuya bisa membaca
pikiran orang; kisah nyata beberapa orang
yang melihat dan bahkan berbincang
dengan Abuya di Makkah padahal Abuya
telah meninggal dunia. Bahkan kisah dari
timur tengah yang mengatakan bahwa
Abuya tiap malam jumat ziarah di makam
Syech Abdul Qodir al Jailani dan hal-hal lain
yang tidak masuk akal tapi benar terjadinya
dan ada (berikut saksi-saksi hidupnya).
.
Sumber: Deni alang
Walaupun ini cuma copy paste, tapi saya pernah membaca aslinya di buku karangan salah saeorang santri beliau.

Share:

ADAB-ADAB MEMBACA MAULID




Marhaban Selamat Datang Bulan Kelahiran Insan Termulia Junjungan kami Nabi Muhammad SAW. Semarak peringatan dan pujian bergema di seluruh alam mengagungkan kebesaran'Mu Ya Rasulallah.
Tapi perlu di ingat saudara/saudariku,dalam memperingati dan membaca rawi (kisah) maulid Baginda Rasulullah SAW ada adab2'nya, supaya keberkahan di acara itu sampai kepada kita.Ini sekedar mengingatkan bagi kita dan inilah sebagian adab2 itu;
1.Tenang dan khusuk,jangan sambil bercanda,ngobrol,merokok atau main main sperti; berjoget2 atau mainin Hp.
2.Pasang niat yg benar yaitu membesarkan,memuliakan dan memuji Rasulullah serta meneruskan amalan guru kita. Jangan ada niat adu bacaan,adu suara atau ingin di dengar orang supaya dipuji.
3.Acaranya di adakan di tempat terhormat,jangan ditempat maksiat atau kotor.
4.Usahakan berwudhu,berpakaian bersih dan berharum haruman.
5.Jangan ada di sekitar acara patung,boneka dan gambar yg terbuka aurat.
6.Jangan duduk di kursi dan bersandar di dinding (liat bagaimana Abah Guru apabila baca maulid atau pengajian tidak mau bersandar) kecuali bagi yg ada uzur krn sudah tua atau sakit.
7.Jangan bercampur antara laki laki dan perempuan. Berilah jarak dan dipisah,lebih bagus lagi diberi tirai atau dipisah ruangannya
8.Pada waktu asroqol berdiri dan badan jangan terlalu bergoyang sambil menundukan kepala
9.Jangan beranjak/pergi sebelum selesai doa.
10.Dan ini khusus untuk pembaca rawi dan pembaca sya'ir maulid.Jika sedang membaca selesaikan dulu 
membaca,jangan ikut berdiri dan bersalaman jika ada yg baru datang walau orang itu habib atau orang alim apalagi cuma pejabat. Selesaikan dulu membacanya,sesudah itu silakan kalau mau bersalaman. Karena yg kt baca ini orangnya lebih mulia dari yg datang,yaitu kisah Rasulallah. Justru kalau kt menyambut dgn berdiri trus bersalaman malah tidak beradab dgn Rasulallah. Kalau yg datang itu benar2 tau adab tentang Rasulallah pasti menyuruh tetap membaca sampai selesai dan beliau jd senang karena kt mengetahui tentang siapa yg di dahulukan untuk dihormati.
Demikian sebagian adab memperingati dan membaca maulid Rasulallah SAW.
"Barangsiapa tidak ada baginya adab,maka dia seperti binatang".
(diambil dari pesan dan nasehat beberapa guru)
Semoga bermanfaat dan kita bisa mengamalkannya. Aamiiin
sumber : riat albascoty
Share:

PENTINGNYA ADAB PADA ULAMA







JAGALAH ADAB KEPADA PARA AULIA, ULAMA, ORANG-ORANG SHOLEH KARENA ADANYA MAREKALAH ALLOH SWT. MASIH MEMBERIKAN RAHMAT DAN KARUNIA DI BUMI INI.

GURU Mulia AL HABIB UMAR bin MUHAMMAD bin SALIM bin HAFIDZ bin SYAIKH ABUBAKAR bin SALIM. (Shahib Diya'ul Lami'), Beliau berkata :

"Akan selalu ada di muka bumi ini hamba-hamba ALLOH Subhanahu Wata'ala yang terbaik, yang kehidupan mereka telah diwakafkan untuk ALLOH Subhanahu Wata'ala. Ketahuilah, bahwa mereka adalah hamba-hamba ALLOH Subhanahu Wata'ala yang terbaik, yang karena rintihan do'a, dzikir dan istighfarnya, ALLOH Subhanahu Wata'ala masih mencurahkan Rahmatnya kepada kita semua".

Sumber : pecinta rasulullah SAW
Share:

Jumat, 04 November 2016

Kalam Nasehat Al Ustadzul Imam Al Quthub Prof. DR. Al Habib Abdullah bin Abdul Qodir Bilfaqih ra.








“Landasan yang paling ampuh dan sangat kuat adalah rasa iman kepada Allah dan Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wa ‘Alaa Alihi Wa Sallam.”

“Yang disebut Wali adalah seseorang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan sebenar-benarnya.”

“Jadilah orang yang shaleh, karena orang-orang yang shaleh akan bahagia di dunia dan di akherat. Dan jadilah orang yang benar, jangan menjadi orang yang pinta, karena orang yang pintar belum tentu benar, tetapi orang yang benar sudah pasti pintar.”

“Ilmu itu membutuhkan amal, sedangkan amal membutuhkan keikhlasan dan keikhlasan tersebut membutuhkan cahaya.”

“Bukan di namakan hidup bagi seseorang yang tidak mengenal Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasul Nya, serta tidak pula mengenal ajarannya.”

“Ilmu tidak akan berguna bagi murid pembohong.”
Maksudnya gemar membohongi Allah SWT, RasulNya SAW, gurunya dan dirinya sendiri.

“Bukanlah di namakan hidup bagi seseorang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan.”

“Sebarkanlah ajaran Agama Islam di manapun engkau berada dengan membawa bekal ilmu.”

“Yang di perlukan manusia dalam mengarungi kehidupan di dunia adalah ketenangan batin.”

“Bagaimana sebagian kalian telah mencaci maki para sahabat Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wa ‘Alaa Alihi Wa Sallam sedangkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah rela dan ridlo kepada mereka.”

“Diantara ciri – ciri seseorang yang hatinya bersih adalah apabila ingat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala maka ia menangis.”

“Islam merupakan agama yang sangat rasional dan sebagai agama perjuangan.”

“Muslim sejati apabila di timpa sesuatu apapun maka ia tetap tenang dan ikhlas dan rela menerima segala keputusanNya.”

“Cobaan dan ujian apabila di terima dengan ikhlas dan husnudzon kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala maka akan mendekatkan seseorang tersebut kepada derajat kewalian.”

“Bukan di katakan berìlmu apabila tidak di sertai ketaqwaan dan bukanlah di namakan berakal apabila tidak di hiasi adab serta budi pekerti.”

“Seseorang yang menaruh rasa cinta kepada Baginda Muhammad Shallahu ‘Alaihi Wa ‘Alaa Alihi Wa Sallam tidak akan pernah merugi di dunia dan akhirat.”

“Seseorang yang sedang menuntut ilmu agama dengan penuh keikhlasan semata karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala lalu ia di anugrahi dapat bermimpi Baginda Nabi Muhammad Shallahu ‘Alaihi Wa ‘Alaa Alihi Wa Sallam maka pertanda bahwa ia akan di jadikan seorang yang ‘alim.”

“Seseorang yang banyak membaca Shalawat kepada Baginda Muhammad Shallahu ‘Alaihi Wa ‘Alaa Alihi Wa Sallam akan cepat wushul (sampai) dengan Beliau Shallahu ‘Alaihi Wa ‘Alaa Alihi Wa Sallam”

Demikian sedikit Nasehat Maha Guru Al Ustadzul Imam Al Quthub Prof DR Al Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfaqih RA yang saya ambil dari Buku Secangkir Hikmah. Beliau adalah seorang ahli hadits di zamannya, beliau melanjutkan ayahnya yaitu Maha Guru Al Ustadzul Imam Al Quthub Al Habr Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bil Faqih ra untuk melanjutkan kepemimpinan PonPes Darul Hadits Al Faqihiyyah Ahlussunnah wal Jama’ah Kota Malang Jatim.

Sumber.. Ponpes fastabiqul khairat panti asuhan al-alawiyyin
Share:

Senin, 31 Oktober 2016

MIMPI HABIB UMAR BIN HAFIDZ BERTEMU RASULULLAH SAW & HABIB RIZIEQ SYIHAB



MIMPI SANG 'ULAMA DARI HADROMAUT
HABIB UMAR BERCERITA KEPADA MURIDNYA ( dalam bahasa arab )
AL HABIB UMAR Bin HAFIDZ - Tarim Hadramaut
beliau bermimpi bertemu NABI MUHAMMAD SAW , dalam mimpi nya tersebut. HABIB UMAR berbincang dengan RASULULLAH
SAW..
HABIB UMAR : " yaa RASULULLAH sedang apa.disini "
RASULULLAH SAW Menjawab : " aku sedang menunggu CUCUKU yang sangat aku rindukan,yang akan datang dengan menunggangi
kuda Putih"
HABIB UMAR : " Siapa yaa RASULULLAH ..??
## tidak lama kemudian
datanglah SESEORANG dengan menunggangi seekor kuda ,berjubah putih berpakaian serba putih,
Yang ditunggu oleh RASULULLAH SAW pun datang, Ternyata yang Habib Umar Bin Hafidz lihat
adalah AL Habib Muhammad Rizieq bin Husein Syihab ( Ketua FPI ).
RASULULLAH berkata : " ya Umar ,ini dia yang benar-benar Cucu ku,".
“Yang sangat aku rindukan ,dialah singaku,salah satu dari semua cucuku yang Menegakan Syariat
Islam,ammar ma’ruf nahi munkar & sangat ditakuti oleh musuh musuhnya”.
#Habib Umar bin Hafidz pun terbangun dari mimpinya & meneteskan air mata ,lalu beliaupun
melaksanakan sholat tahajud.
Subhanallah. . .
##semua habaib adalah cucu Rasulullah SAW, hanya dalam keterangan dari Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz dalam mimpi
nya tersebut ,bahwa dari semua cucu Rasulullah SAW yang paling di tunggu-tunggu adalah Habib Rizieq bin Husein Syihab ( Ketua FPI ),
Mengapa???
Karena dialah salah satu cucu Rasulullah SAW yang paling Menegakan amar ma’ruf nahi munkar & Syariat Islam.
ﻟﻠّﻪُ ﺍَﻛْﺒَﺮُ !!!
ﻟﻠّﻪُ ﺍَﻛْﺒَﺮُ !!!
ﻟﻠّﻪُ ﺍَﻛْﺒَﺮُ !!!
Sumber:
www.alhabibomar.com
Wallahu a'lam
ﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻔﻴﻆ
www.alhabibomar.com
ﺍﻟﻤﻮﻗﻊ ﺍﻟﺮﺳﻤﻲ ﻟﻠﺪﺍﻋﻴﺔ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ
ﺑﻦ ﺳﺎﻟﻢ ﺑﻦ ﺣﻔﻴﻆ
Share:

Selasa, 04 Oktober 2016

AL IMAM AL MUHADDIST ABUYA SAYYID MUHAMMAD BIN ALWI AL-MALIKI AL-HASANI DAN AL ALIM AL ALLAMAH AL ARIFBILLAH MAULANA AL-HABIB LUTFI BIN YAHYA





Disuatu ketika didalam rihlanya Abuya Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki ke Singapura, ada seseorang yang bertemu dengan abuya, setelah lama duduk bersimpuh dihadapan abuya dan berbincang-bincang lama dengan beliau, sesaat kemudian orang tersebut berpamitan dengan beliau untuk berangkat keindonesia untuk menemui salah satu habaib yang terkenal di indonesia yakni Habib Muhammad Lutfi bin ali bin Yahya pekalongan jawa tengah.
Kemudian abuya bertanya kepada sesorang tersebut.” Kenapa kamu ingin menemui Habib Muhammad Lutfi bin ali bin yahya?” lalu ia menjawab : “ beliau (Habib Lutfi bin Yahya ) adalah salah satu wali min auliya’,yang terkenal, saya ingin barokah dari beliau.”
Sejenak kemudian abuya berkata kepadanya: “ kenapa kamu repot-repot datang keindonesia? Sebentar lagi yang kamu maksudkan itu akan datang kesini untuk menemui saya.”
Tidak lama kemudian, benar juga apa yang dikatakan abuya ,bahwa tiba-tiba Habib Lutfi bin Yahya muncul dihadapannya ketika orang tersebut hendak pergi.
Kemudian Habib Lutfi berkata kepada orang tersebut : “selama masih ada Abuya Sayyid Muhammad ini, kamu gak perlu repot-repot mendatangi saya, beliau adalah al-‘allaamah waliyulloh,dan seorang Qutub dimasanya.
Melihat karomah kewalian Abuya dan Habib Lutfi, orang tersebut tercengang, dan hanya tertunduk diam.
( sumber : al-Injaz fii karoomati fakhril hijaz )
Alfatihah Ila Abuya Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki semoga Alloh meratakan rohmatNya kepadanya,meninggikan derajatnya,menempatkan beliau bersama baginda Rosululloh shollallohu alaihi wa aalihi wasallam,dan bersama para syuhada',sholihin, dan semoga kita mendapat keberkahannya,rahasia-rahasianya,serta cahaya-cahaya ilmunya,didalam agama,dunia dan akhirat, wailaa Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya ,Mudah-mudahan Allah menjaga beliau-beliau ,memajangkan usia nya,senantiasa kesehatan,keberkahan selalu menyertai nya,dan semoga senantiasa Allah Meridloi setiap langkah da'wahnya,Bisirril faatihah.
Share:

shalawat




Diantara amalan yang mudah namun sangat istimewa adalah "Bacaan Sholawat".
Rasulullah Shalallah ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan mengucapkan shalawat kepadanya sepuluh kali, dihapuskan darinya sepuluh kesalahan, dan ia diangkat sepuluh derajat untuknya.” (HR. An Nasa’i No.1280, Ahmad No.13257 dan Al Hakim)
Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Orang yang paling dekat denganku pada hari Qiyamat adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku.” (HR.At-Tirmidzi)
(Hikayah) Sesungguhnya seseorang laki-laki lupa dari membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam. Pada suatu malam dia mimpi melihat Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam. tidak mau menoleh padanya, dia bertanya : “Ya Rasulallah, apakah engkau marah padaku?” Beliau menjawab: “Tidak”. Dia bertanya lagi: “Lalu sebab apakah engkau tidak memandang kepadaku?” Beliau menjawab: “Karena aku tidak mengenalmu”. Laki-laki itu bertanya: “Bagaimana engkau tidak mengenalku sedang aku adalah seorang dari umatmu. Para ulama meriwayatkan bahwa sesungguhnya engkau lebih mengenal umatmu dari pada seseorang ibu mengenali anaknnya”. Beliau bersabda: “Mereka benar tetapi engkau tidak pernah mengingat aku dengan bacaan shalawat. Padahal kenalku dengan umatku adalah menurut kadar bacaan shalawat mereka padaku”. Terbangunlah laki-laki itu dan mengharuskan dirinya untuk membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. setiap hari seratus kali. Dia selalu melakukan itu, lalu dia melihat beliau dalam tidur dan beliau bersabda : “Aku mengenalmu sekarang dan akan memberi syafa’at padamu”. Ya’ni karena dia telah menjadi orang yang cinta kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam.
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ الْكَوْسَجُ قَالَ أَنْبَأَنَا عَفَّانُ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ قَالَ قَدِمَ عَلَيْنَا سُلَيْمَانُ مَوْلَى الْحَسَنِ ابْنِ عَلِيٍّ زَمَنَ الْحَجَّاجِ فَحَدَّثَنَا عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَ ذَاتَ يَوْمٍ وَالْبُشْرَى فِي وَجْهِهِ فَقُلْنَا إِنَّا لَنَرَى الْبُشْرَى فِي وَجْهِكَ فَقَالَ إِنَّهُ أَتَانِي الْمَلَكُ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنَّ رَبَّكَ يَقُولُ أَمَا يُرْضِيكَ أَنَّهُ لَا يُصَلِّي عَلَيْكَ أَحَدٌ إِلَّا صَلَّيْتُ عَلَيْهِ عَشْرًا وَلَا يُسَلِّمُ عَلَيْكَ أَحَدٌ إِلَّا سَلَّمْتُ عَلَيْهِ عَشْرًا
Telah mengabarkan kepada kami Ishaq bin Manshur Al Kausaj dia berkata; telah memberitakan kepada kami ‘Affan dia berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit dia berkata; datang kepada kami Sulaiman -mantan budak Al Hasan bin ‘Ali pada masa Al Hajjaj-, maka dia menceritakan kepada kami dari ‘Abdullah bin Abu Thalhah dari Bapaknya bahwa pada suatu hari Rasulullah Shalallah ‘Alaihi Wa Sallam datang dengan wajah yang berseri-seri, maka kami berkata kepadanya, “Kami melihat wajahmu berseri-seri”. Kemudian beliau bersabda: “Malaikat datang kepadaku, ia berkata kepadaku; ‘Wahai Muhammad, Rabbmu berfirman, “Tidaklah Allah menjadikanmu ridha kalau ada seseorang yang bershalawat kepadamu kecuali Aku juga bershalawat kepadanya sepuluh kali?. Tidak ada seorangpun yang menyampaikan salam kepadamu kecuali Aku juga menyampaikan salam kepadanya sepuluh kali.” (HR. An Nasa’i No.1266 dan Ibnu Hibban)
Jadi hendaknya kita memperbanyak bershalawat kepada Nabi Muhammad Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam dan mengikuti Sunnah Rasulullah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam
agar kita diridhai oleh Allah Ta'ala dan mendapat syafa’at dari Rasulullah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam.
Serta tidak menjadi orang yang merugi diakhirat nanti karena mengetahui ganjaran dari shalawat kepada Nabi Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam.
Karena “siapa yang cinta pada sesuatu hal maka ia akan sering menyebutnya”.
Shollu 'Alan Nabiy...
Share:

Al-Habib Abdullah bin Muhsin Alattas






Al-Habib Abdullah bin Muhsin Alattas datang ke Empang Bogor dengan tidak membawa apa-apa. Empang Bogor saat itu belum ada penghuninya, namun dengan keberkahan al-Habib Abdullah bin Muhsin Alattas jadilah daerah tersebut terang benderang.
Dikisahkan bahwa suatu saat al-Habib Abdullah bin Muhsin Alattas tengah makan di pinggiran empang, datanglah kepada beliau seorang penduduk Bogor dan berkata: “Habib, kalau Anda benar-benar seorang Habib Keramat, tunjukanlah kepada saya akan kekeramatannya.”
Makanan yang dimakan al-Habib Abdullah bin Muhsin Alattas waktu itu adalah seekor ikan dan ikan itu tinggal separo. Maka al-Habib Abdullah bin Muhsin Alattas berkata:
“Ya samak anjul ilaman tabis” (Wahai ikan kalau benar-benar cinta kepadaku tunjukanlah).
Maka atas izin Allah Swt., seketika itu juga ikan yang tinggal separo itu meloncat ke empang. Konon ikan sebelah tersebut sampai sekarang masih hidup di laut.
Subhanallah... walhamdulillah... walaailaaha illa allah.. Allahu akbar...
Poto alhabib Umar bin Hud Alatthas dan Alhabib Umar bin Hafidz
Share:

Minggu, 25 September 2016

ROSULULLAH SAW MENERIMA JASAD PUTERI TERCINTA BELIAU DI LIANG LAHADNYA YANG DI SAKSIKAN LANGSUNG OLEH SAYYIDINA 'ALI R.A




Disaat Sayyidina Ali bin Abi Tholib Karromallahu Wajhah memasukkan jenazah istri tercintanya, Sayyidatuna Fatimah Az-Zahra binti Rosululloh SAW ke liang lahat, beliau menangis terisak-isak sehingga putranya Sayyidina Hasan pun berkata :
Wahai ayahku, gerangan apakah yang
membuat diri engkau menangis sedemikian rupa?
Sayyidina Ali bin Abi Tholib menjawab :
Wahai putraku Hasan, aku teringat pesan kakekmu Rosululloh SAW, beliau bersabda :
" kelak jika putriku Fatimah telah tiada wahai Ali, maka akulah yang akan pertama kali menerima jasadnya di liang lahat."
Dan demi ALLOH wahai Hasan putraku, aku melihat tangan kakekmu Rosululloh SAW menerima jasad ibumu Fatimah. Aku melihat kakekmu Rosululloh SAW
menciumi wajah ibumu Fatimah.
Sayyidina Ali bin Abi Tholib berkata :
Wahai Rosululloh SAW, kini aku kembalikan amanah yang telah engkau berikan kepadaku. Aku kembalikan belahan jiwamu, yang dimana setiap engkau rindu akan surga, engkau cium
wajah suci putrimu Fatimah Az-Zahro.
MAASYAA ALLOH..!!!
"Ya Alloh , Kumpulkan kami Bersama Keluarga Suci keturunan nabi Muhammad Rosululloh Sholalloohu 'Alaihi wa Sallam
Share:

Rabu, 21 September 2016

beruntungnya orang yang cinta para ahlulbait






Bagi para pecinta ahlu bait nabi saw ,Rasullullah saw telah memberikan kabar gembira kepada mereka .mereka yang mengikuti dan mencintai ahlu bait dengan tulus iklas Rasullullah saw saw menjanjukan surga sebagai mana sabdanya : Wahai Ali Sesunggunya yang pertama - tama masuk ke dalam surga adalah saya , engkau , Fathimah , dan turunan anak ku Hasan dan Husein .Aku ( Ali ) berkata bagaimana orang yang mencintai kita ( Ahlu bait ) Qola Nabi Rasullullah saw menjawab orang - orang yang mencintai kita ( ahlu bait ) dan turunan ku mereka masuk surga tanpa diisab Dan mereka tidak di tanya akan dosa nya setelah mereka nengenal dan mencintai ( ahlu beit ) dan turunan ku.
Foto Fahmie Muridnye Alaydrus.



sumber : gubbah al haddad
Share:

Rabu, 14 September 2016

Untukmu Wahai Pecinta Kopi





Dalam Tarikh Ibnu Toyyib dikatakan:
يا قهوة تذهب هم الفتى # انت لحاوى العلم نعم المراد
شراب اهل الله فيه الشفا # لطالب الحكمة بين العباد
حرمها الله على جاهل # يقول بحرمتها بالعناد
"Kopi adalah penghilang kesusahan pemuda, senikmat-nikmatnya keinginan bagi engkau yang sedang mencari ilmu.
Kopi adalah minuman orang yang dekat pada Allah didalamnya ada kesembuhan bagi pencari hikmah diantara manusia.
Kopi diharamkan bagi orang bodoh yang mengatakan keharamannya dengan keras kepala."
Kita juga bisa melihat komentar Al Imam Ibnu Hajar Al Haitami ;
ثم اعلم ايها القلب المكروب أن هذه القهوه قد جعلها اهل الصفاء مجلبة للأسرار مذهبة للأكدار وقد اختلف في حلها اولا وحاصل ما رجحه ابن حجر في شرح العباب بعد ان ذكر أنها حدثت في اول قرن العاشر . ان للوسائل حكم المقاصد ،فمهما طبخت للخير كانت منه وبالعكس فافهم الأصل
"Lalu ketahuilah duhai hati yang gelisah bahwa kopi ini telah dijadikan oleh Ahli shofwah (orang orang yang bersih hatinya) sebagai pengundang akan datangnya cahaya dan rahasia Tuhan, penghapus kesusahan. Para ulama berbeda pendapat akan kehalalannya, namun alhasil yang diunggulkan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Syarhul Ubab setelah penjelasan bahwa asal usul kopi di awal abad kesepuluh hijriyah memandang dari Qoidah 'bagi perantara menjadi hukum tujuannya' maka selama kopi ini dimasak untuk kebaikan maka mendapat kebaikannya begitu juga sebaliknya, maka fahami asalnya."
Suatu ketika as-Sayyid Ahmad bin Ali Bahr al-Qadimi jumpa dengan Nabi Muhammad Saw. dalam keadaan terjaga. Ia berkata kepada Nabi Saw.: “Wahai Rasulullah, aku ingin mendengar hadits darimu tanpa perantara.”
Nabi Muhammad Saw. kemudian bersabda: “Aku akan memberimu 3 hadits yang salah satunya : "Selama bau biji kopi ini masih tercium aromanya di mulut seseorang, maka selama itu pula malaikat akan beristighfar (memintakan ampun) untukmu."
Al-Habib Abubakar bin Abdullah al-Atthas berkata: “Sesungguhnya tempat yang ditinggalkan dalam keadaan sepi atau kosong maka jin akan menempatinya. Sedangkan tempat yang biasa digunakan untuk membuat hidangan kopi maka para jin takkan bisa menempati dan mendekatinya.”
(Lihat dalam kitab Tadzir an-Nas halaman 177 dan at-Tadzkir al-Mushthafa li Aulad al-Musthafa wa Ghairahum min Man Ijtbahu Allahu Washthafa karya al-Habib Abubakar al-Atthas bin Abdullah bin Alwi bin Zain al-Habsyi halaman 117).
✒️ Ustadz Muhammad Husein Al Habsyi
Share:

Tangisan Rasulullah Mengguncangkan Arasy




Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah s.a.w. sedang asyik bertawaf di Ka’bah, beliau mendengar seseorang dihadapannya bertawaf, sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”<>
Rasulullah s.a.w. menirunya membaca “Ya Karim! Ya Karim!” Orang itu Ialu berhenti di salah satu sudut Ka’bah, dan berzikir lagi: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. yang berada di belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!” Merasa seperti diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu Ialu berkata:
“Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku, karena aku ini adalah orang Arab baduwi? Kalaulah bukan karena ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”
Mendengar kata-kata orang baduwi itu, Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?” “Belum,” jawab orang itu. “Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?”
“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya,” kata orang Arab baduwi itu pula.
Rasulullah s.a.w. pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat!” Melihat Nabi dihadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya.
“Tuan ini Nabi Muhammad?!” “Ya” jawab Nabi s.a.w. Dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah s.a.w. Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w. menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya:
“Wahal orang Arab! janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada juragannya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita.
Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit dia berkata: “Ya Muhammad! Tuhan As-Salam mengucapkan salam kepadamu dan bersabda: “Katakanlah kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar!” Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Maka orang Arab itu pula berkata:
“Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengannya!” kata orang Arab baduwi itu.
“Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Tuhan?” Rasulullah bertanya kepadanya.
“Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran maghfirahnya,“ jawab orang itu. “Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawanannya!“
Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah s.a.w. pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu, air mata beliau meleleh membasahi Janggutnya. Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata:
“Ya Muhammad! Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu, dan bersabda: Berhentilah engkau dari menangis! Sesungguhnya karena tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga la bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. Allah sudah rnengampuni semua kesalahannya dan la akan menjadi temanmu di syurga nanti!”
Betapa sukanya orang Arab baduwi itu, mendengar berita tersebut. la Ialu menangis karena tidak berdaya menahan keharuan dirinya.
Share:

Kamis, 08 September 2016

rasulullah saw menyebut bangsa indonesia



Tatkala salah satu guru Prof. DR. al-Muhaddits as-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dan Al-'Allamah al-'Arif billah Syaikh Utsman bersama rombongan ulama lainnya pergi berziarah ke Makam Rasulullah saw., tiba-tiba beliau diberikankasyaf (tersingkapnya hijab) oleh Allah swt. dapat berjumpa dengan Rasulullah saw. 
Di belakang Nabi Muhammad saw. sangat banyak orang yang berkerumunan. Ketika ditanya oleh guru as-Sayyid Muhammad al-Maliki itu: “Ya Rasulullah, siapakah orang-orang itu?”
Rasulullah saw. pun menjawab: “Mereka adalah umatku yang sangat aku cintai.”
Dan diantara sekumpulan orang yang banyak itu ada sebagian kelompok yang sangat banyak jumlahnya. Lalu guru as-Sayyid Muhammad al-Maliki bertanya lagi:“Ya Rasulullah, siapakah mereka yang berkelompok sangat banyak itu?”
Rasulullah saw. kemudian menjawab: “Mereka adalah bangsa Indonesia yang sangat banyak mencintaiku dan aku mencintai mereka.

Akhirnya, guru as-Sayyid Muhammad al-Maliki itu menangis terharu dan terkejut. Lalu beliau keluar dan bertanya kepada jama’ah: “Mana orang Indonesia? Aku sangat cinta kepada Indonesia.” (Dikutip dari ceramah Syaikh KH. Muhyiddin Abdul Qadir al-Manafi).

Bukti kecintaan as-Sayyid Muhammad al-Maliki kepada orang Indonesia adalah dengan membangunkan Pesantren khusus untuk orang Indonesia di Mekkah. Dan beliau sangat senang dan bahagia apabila ada orang/ulama Indonesia yang menyempatkan bersilaturrahim di rumahnya. Bahkan beliau sering memberikan buah tangan (hadiah) kepada orang/ulama Indonesia yang bersilaturrahim tersebut.

Oleh Saifurroyya Dari Berbagai Sumber
Share:

ABUYA DIMYATI cidahu banten




KH. MUHAMMAD DIMYATI
KH Muhammad Dimyati atau dikenal dengan Abuya Dimyati adalah sosok yang kharismatis. Beliau dikenal sebagai pengamal tarekat Syadziliyah dan melahirkan banyak santri berkelas. Mbah Dim begitu orang memangilnya.
Muhammad Dimyati bin Syaikh Muhammad Amin. Dikenal sebagai ulama yang sangat kharismatik. Muridnya ribuan dan tersebar hingga mancanegara. Abuya dimyati orang Jakarta biasa menyapa, dikenal sebagai sosok yang sederhana dan tidak kenal menyerah. Hampir seluruh kehidupannya didedikasikan untuk ilmu dan dakwah.
Menelusuri kehidupan ulama Banten ini seperti melihat warna-warni dunia sufistik. Perjalanan spiritualnya dengan beberapa guru sufi seperti Kiai Dalhar Watucongol. Perjuangannya yang patut diteladani. Bagi masyarakat Pandeglang Provinsi Banten Mbah Dim sosok sesepuh yang sulit tergantikan. Lahir sekitar tahun 1919 dikenal pribadi bersahaja dan penganut tarekat yang disegani.
Abuya Dimyati juga kesohor sebagai guru pesantren dan penganjur ajaran Ahlusunah Wal Jama’ah. Pondoknya di Cidahu, Pandeglang, Banten tidak pernah sepi dari para tamu maupun pencari ilmu. Bahkan menjadi tempat rujukan santri, pejabat hingga kiai. Semasa hidupnya, Abuya Dimyati dikenal sebagai gurunya dari para guru dan kiainya dari para kiai. Masyarakat Banten menjuluki beliau juga sebagai pakunya daerah Banten. Abuya Dimyati dikenal sosok ulama yang mumpuni. Bukan saja mengajarkan ilmu syari’ah tetapi juga menjalankan kehidupan dengan pendekatan tasawuf. Abuya dikenalsebagai penganut tarekat Naqsabandiyyah Qodiriyyah.
Tidak salah kalau sampai sekarang telah mempunyai ribuan murid. Mereka tersebar di seluruh penjuru tanah air bahkan luar negeri. Sewaktu masih hidup , pesantrennya tidak pernah sepi dari kegiatan mengaji. Bahkan Mbah Dim mempunyai majelis khusus yang namanya Majelis Seng. Hal ini diambil Dijuluki seperti ini karena tiap dinding dari tempat pengajian sebagian besar terbuat dari seng. Di tempat ini pula Abuya Dimyati menerima tamu-tamu penting seperti pejabat pemerintah maupun para petinggi negeri. Majelis Seng inilah yang kemudian dipakainya untuk pengajian sehari-hari semenjak kebakaran hingga sampai wafatnya.
Lahir dari pasangan H.Amin dan Hj. Ruqayah sejak kecil memang sudah menampakan kecerdasannya dan keshalihannya. Beliau belajar dari satu pesantren ke pesantren seperti Pesantren Cadasari, Kadupeseng Pandeglang. Kemudian ke pesantren di Plamunan hingga Pleret Cirebon.
Abuya berguru pada ulama-ulama sepuh di tanah Jawa. Di antaranya Abuya Abdul Chalim, Abuya Muqri Abdul Chamid, Mama Achmad Bakri (Mama Sempur), Mbah Dalhar Watucongol, Mbah Nawawi Jejeran Jogja, Mbah Khozin Bendo Pare, Mbah Baidlowi Lasem, Mbah Rukyat Kaliwungu dan masih banyak lagi. Kesemua guru-guru beliau bermuara pada Syech Nawawi al Bantani. Kata Abuya, para kiai sepuh tersebut adalah memiliki kriteria kekhilafahan atau mursyid sempurna, setelah Abuya berguru, tak lama kemudian para kiai sepuh wafat.
Kata Abuya, para kiai sepuh tersebut adalah memiliki kriteria kekhilafahan atau mursyid sempurna disamping sebagai pakunya negara Indonesia. Setelah Abuya berguru, tak lama kemudian para kiai sepuh wafat.
Ketika mondok di Watucongol, Abuya sudah diminta untuk mengajar oleh Mbah Dalhar. Satu kisah unik ketika Abuya datang pertama ke Watucongol, Mbah Dalhar memberi kabar kepada santri-santri besok akan datang ‘kitab banyak’. Dan hal ini terbukti mulai saat masih mondok di Watucongol sampai di tempat beliau mondok lainya, hingga sampai Abuya menetap, beliau banyak mengajar dan mengorek kitab-kitab. Di pondok Bendo, Pare, Abuya lebih di kenal dengan sebutan ‘Mbah Dim Banten’. Karena, kewira’iannya di setiap pesantren yang disinggahinya selalu ada peningkatan santri mengaji.
Semasa hidupnya, Abuya Dimyati dikenal sebagai gurunya dari para guru dan kiainya dari para kiai. Masyarakat Banten menjuluki beliau juga sebagai pakunya daerah Banten.
Saking pentingnya ngaji dan belajar, satu hal yang sering disampaikan dan diingatkan Mbah Dim adalah: “Jangan sampai ngaji ditinggalkan karena kesibukan lain atau karena umur”. Pesan ini sering diulang-ulang, seolah-olah Mbah Dim ingin memberikan tekanan khusus; jangan sampai ngaji ditinggal meskipun dunia runtuh seribu kali!
Salah satu cerita karomah yang diceritakan Gus Munir adalah, dimana ada seorang kyai dari Jawa yang pergi ke Maqam Syeikh Abdul Qadir al-Jailani di Irak. Ketika itu, kyai tersebut merasa sangat bangga karena banyak kyai di Indonesia paling jauh mereka ziarah adalah maqam Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi dia dapat menziarahi sampai ke Maqam Syeikh Abdul Qadir al-Jailani. ketika sampai di maqam tersebut, maka penjaga maqam bertanya padanya, “darimana kamu (Bahasa Arab)”.
si Kyai menjawab, “dari Indonesia”.
maka penjaganya langsung bilang, “oh di sini ada setiap malam Jum’at seorang ulama Indonesia yang kalau datang ziarah dan duduk saja depan maqam, maka segenap penziarah akan diam dan menghormati beliau, beliau membaca al-Qur’an, maka penziarah lain akan meneruskan bacaan mereka.”
Maka Kyai tadi kaget, dan berniat untuk menunggu sampai malam Jum’at agar tahu siapa sebenarnya ulama tersebut. Ternyata pada hari yang ditunggu-tunggu, ulama tersebut adalah Abuya Dimyati. Maka kyai tersebut terus kagum, dan ketika pulang ke Jawa, dia menceritakan bagaimana beliau bertemu Abuya Dimyati di maqam Syeikh Abdul Qadir al-Jailani (ketika itu Abuya masih di pondok dan mengaji dengan santri-santrinya).
Di balik kemasyhuran nama Abuya, beliau adalah orang yang sederhana dan bersahaja. Kalau melihat wajah beliau terasa ada perasaan ‘adem’ dan tenteram di hati orang yang melihatnya.
Abuya Dimyathi menempuh jalan spiritual yang unik. Beliau secara tegas menyeru: “Thariqah aing mah ngaji!” (Jalan saya adalah ngaji). Sebab, tinggi rendahnya derajat keulamaan seseorang bisa dilihat dari bagaimana ia memberi penghargaan terhadap ilmu. Sebagaimana yang termaktub dalam surat al-Mujadilah ayat 11, bahwa Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan. Dipertegas lagi dalam hadits nabi al-Ulama’u waratsatul anbiya’, para ulama adalah pewaris para nabi.
Ngaji sebagai sarana pewarisan ilmu. Melalui ngaji, sunnah dan keteladanan nabi diajarkan. Melalui ngaji, tradisi para sahabat dan tabi’in diwariskan. Ahmad Munir berpendapat bahwa ilmu adalah suatu keistimewaan yang menjadikan manusia unggul atas makhluk lain guna menjalankan fungsi kekhalifahannya.
ALAM SPRITUAL
Dibanding dengan ulama kebanyakan, Abuya Dimyati ini menempuh jalan spiritual yang unik. Dalam setiap perjalanan menuntut ilmu dari pesantren yang satu ke pesantren yang lain selalu dengan kegiatan Abuya mengaji dan mengajar. Hal inipun diterapkan kepada para santri. Dikenal sebagai ulama yang komplet karena tidak hanya mampu mengajar kitab tetapi juga dalam ilmu seni kaligrafi atau khat. Dalam seni kaligrafi ini, Abuya mengajarkan semua jenis kaligrafi seperti khufi, tsulust, diwani, diwani jally, naskhy dan lain sebagainya. Selain itu juga sangat mahir dalam ilmu membaca al Quran.
Bagi Abuya hidup adalah ibadah. Tidak salah kalau KH Dimyati Kaliwungu, Kendal Jawa Tengah pernah berucap bahwa belum pernah seorang kiai yang ibadahnya luar biasa. Menurutnya selama berada di kaliwungu tidak pernah menyia-nyiakan waktu. Sejak pukul 6 pagi usdah mengajar hingga jam 11.30. setelah istirahat sejenak selepas Dzuhur langsung mengajar lagi hingga Ashar. Selesai sholat ashar mengajar lagi hingga Maghrib. Kemudian wirid hingga Isya. Sehabis itu mengaji lagi hingga pukul: 24 malam. Setelah itu melakukan qiyamul lail hingga subuh.
Di sisi lain ada sebuah kisah menarik. Ketika bermaksud mengaji di KH Baidlowi, Lasem. Ketika bertemu dengannya, Abuya malah disuruh pulang. Namun Abuya justru semakin menggebu-gebu untuk menuntut ilmu. Sampai akhirnya kiai Khasrtimatik itu menjawab, “Saya tidak punya ilmu apa-apa.”
Sampai pada satu kesempatan, Abuya Dimyati memohon diwarisi thariqah. KH Baidlowio pun menjawab,”Mbah Dim, dzikir itu sudah termaktub dalam kitab, begitu pula dengan selawat, silahkan memuat sendiri saja, saya tidak bisa apa-apa, karena tarekat itu adalah sebuah wadzifah yang terdiri dari dzikir dan selawat.” Jawaban tersebut justru membuat Abuya Dimyati penasaran. Untuk kesekian kalinya dirinya memohon kepada KH Baidlowi. Pada akhirnya Kiai Baidlowi menyuruh Abuya untuk sholat istikharah. Setelah melaksanakan sholat tersebut sebanyak tiga kali, akhirnya Abuya mendatangi KH Baidlowi yang kemudian diijazahi Thariqat Asy Syadziliyah.
ABUYA DIMYATI DIPENJARA
Mah Dim dikenal sebagai salah satu orang yang sangat teguh pendiriannya. Sampai-sampai karena keteguhannya ini pernah dipenjara pada zaman Orde Baru. Pada tahun 1977 Abuya sempat difitnah dan dimasukkan ke dalam penjara. Hal ini disebabkan Abuya sangat berbeda prinsip dengan pemerintah ketika terjadi pemilu tahun tersebut. Abuya dituduh menghasut dan anti pemerintah. Abuya pun dijatuhi vonis selama enam bulan. Namun empat bulan kemudian Abuya keluar dari penjara.
Ada beberapa kitab yang dikarang oleh Abuya Dimyati. Diantaranya adalah Minhajul Ishthifa. Kitab ini isinya menguraikan tentang hizib Nashr dan hizib ikhfa. Dikarang pada bulan Rajab H 1379/1959 M. Kemudian kitab Ashlul Qodr yang didalamya khususiyat sahabat saat perang Badr. Tercatat pula kitab Roshnul Qodr isinya menguraikan tentang hizib Nashr. Rochbul Qoir I dan II yang juga sama isinya yaitu menguraikan tentang hizib Nashr. Selanjutnya kitab Bahjatul Qolaid, Nadzam Tijanud Darori. Kemudian kitab tentang tarekat yang berjudul Al Hadiyyatul Jalaliyyah didalamnya membahas tentang tarekat Syadziliyyah.
ABUYA DIMYATI DAN MBAH LATIFAH EL DALHAR
Ada cerita-cerita menarik seputar Abuya dan pertemuannya dengan para kiai besar. Disebutkan ketika bertemu dengen Kiai Dalhar Watucongol Abuya sempat kaget. Hal ini disebabkan selama 40 hari Abuya tidak pernah ditanya bahkan dipanggil oleh Kiai Dalhar. Tepat pada hari ke 40 Abuya dipanggil Mbah Dalhar. “Sampeyan mau apa jauh-jauh datang ke sini?” tanya kiai Dalhar.
Ditanya begitu Abuya pun menjawab, “Saya mau mondok mbah.”
Kemudian Kiai Dalhar pun berkata, ”Perlu sampeyan ketahui, bahwa disini tidak ada ilmu, justru ilmu itu sudah ada pada diri sampeyan. Dari pada sampeyan mondok di sini buang-buang waktu, lebih baik sampeyan pulang lagi ke Banten, amalkan ilmu yang sudah ada dan syarahi kitab-kitab karangan mbah-mbahmu. Karena kitab tersebut masih perlu diperjelas dan sangat sulit dipahami oleh orang awam.”
Mendengar jawaban tersebut Abuya Dimyati menjawab, ”Tujuan saya ke sini adalah untuk mengaji, kok saya malah disuruh pulang lagi? Kalau saya disuruh mengarang kitab, kitab apa yang mampu saya karang?”
Kemudian Kiai Dalhar memberi saran,”Baiklah, kalau sampeyan mau tetap di sini, saya mohon ajarkanlah ilmu sampeyan kepada santri-santri yang ada di sini dan sampeyan jangan punya teman.” Kemudian Kiai Dalhar memberi ijazah tareqat Syadziliyah kepada Abuya.
KAROMAH ABUYA DIMYATI
Salah satu cerita karomah yang diceritakan Gus Munir adalah, dimana ada seorang kyai dari Jawa yang pergi ke Maqam Syeikh Abdul Qadir al-Jailani di Irak. Ketika itu, kyai tersebut merasa sangat bangga karena tak banyak kyai di Indonesia yang mengunjungi Irak, paling jauh mereka ziarah adalah makam Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi dia dapat menziarahi sampai ke Maqam Syeikh Abdul Qadir al-Jailani. ketika sampai di maqam tersebut, maka penjaga makam bertanya padanya, “darimana kamu (Bahasa Arab)”.
SI KYAI MENJAWAB, “DARI INDONESIA”.
Maka penjaganya langsung bilang, “oh di sini ada setiap malam Jum’at seorang ulama Indonesia yang kalau datang ziarah dan duduk saja depan maqam, maka segenap penziarah akan diam dan menghormati beliau, beliau membaca al-Qur’an, maka penziarah lain akan meneruskan bacaan mereka.”
Maka Kyai tadi kaget, dan berniat untuk menunggu sampai malam Jum’at agar tahu siapa sebenarnya ulama tersebut. Ternyata pada hari yang ditunggu-tunggu, ulama tersebut adalah Abuya Dimyati.
Maka kyai tersebut terus kagum, dan ketika pulang ke Jawa, dia menceritakan bagaimana beliau bertemu Abuya Dimyati di maqam Syeikh Abdul Qadir al-Jailani (ketika itu Abuya masih di pondok dan mengaji dengan santri-santrinya).
Di balik kemasyhuran nama Abuya, beliau adalah orang yang sederhana dan bersahaja. Kalau melihat wajah beliau terasa ada perasaan ‘adem’ dan tenteram di hati orang yang melihatnya.
ABUYA DIMYATI WAFAT
Abuya Dimyati meninggalkan kita semua pada Malam Jumat pahing, 3 Oktober 2003 M/07 Sya’ban 1424 H, sekitar pukul 03:00 wib umat Muslim, khususnya warga Nahdlatul Ulama telah kehilangan salah seorang ulamanya, KH. Muhammad Dimyati bin KH. Muhammad Amin Al-Bantani, di Cidahu, Cadasari, Pandeglang, Banten dalam usia 78 tahun. Semoga amal ibadah beliau di terima oleh Allah SWT dan semoga kesalahan-kesalahan beliau juga di ampuni oleh Allah SWT.

sumber : ilmutasawuf
Share:

Jumat, 02 September 2016

PENTINGNYA BERKUMPUL DENGAN ORANG-ORANG SHOLEH





~ duduk lah dengan orang yang beruntung maka engkau akan beruntung 

Imam Al Ghozali رحمه الله berkata :
“Bergaul dengan orang-orang yang pelit, akan mengakibatkan kita tertular pelitnya. Sedangkan bersahabat dengan orang yang zuhud, membuat kita juga ikut zuhud. Karena memang asalnya seseorang akan mencontoh teman dekatnya.”
Share:

BERBAGAI KARAMAH ABAH GURU SEKUMPUL




KARAMAH KE-100
PERINGATAN HAULNYA DI HADIRI JUTAAN JAMAAH
----------------------------------------
Tanpa bermaksud mengecilkan Peringatan Haul para Habaib, para Ulama dan Kiai lainnya di berbagai tempat, belum sepuluh tahun kewafatannya, Haul Al- Allamah Syaikh Muhammad Zaini Ghani atau Gru Sekumpul telah di hadiri jutaan jamaah. Ini sangat berbeda dengan peringatan haul di beberapa tempat, yang semula jamaah yang hadir sedikit, kemudian semakin tahun semakin bertambah hingga ribuan orang. Tetapi peringatan Haul di Sekumpul, sejak tahun pertama sudah di ikuti ratusan ribu jamaah. Dengan kenyataan ini, menunjukkan bahwa peringatan Haul di Sekumpul Martapura adalah " aruh ganal nang paling ganal " atau peringatan Haul yang paling besar yang pernah kita temui. Dan menariknya jamaah maupun toko yang datang itupun tanpa undangan. Artinya kedatangan mereka murni keinginan mereka, karena mereka merasa memiliki terhadap figur yang amat mereka cintai dan kagumi ini.
Dari realita di lapangan, para jamaah peringatan Haul Sekumpul itu memang datang dari berbagai tempat, baik Kalimantan Selatan, Tengah, Timur, Barat, Jawa dan Sumatera. Bahkan ada yang datang dari negara tetangga Malaysia, Brunei dan Singapura. Melihat realita tersebut pihak panitia Haul Sekumpul, pada peringatan Haul ke-10 tahun 1436 H tadi menyiapkan hamir setengah juta nasi kotak. Itu belum termasuk sumbangsih masyarakat sekitar Sekumpl yang dengan sukarela menyiapkan ratusan bahkan ribuan nasi kotak pada setiap rumah mereka.
Akses jalan dan transportasi pun diatr oleh panitia Haul dengan cukup cermat, mengingat kemacetan yang cukup parah pada beberapa kali Haul sebelumnya, hingga puluhan kilometer. Pada beberapa tahun terakhir, telah diatur bagi jamaah yang datang dari luar daerah diminta untuk sudah berada dilokasi beberapa hari sebelum hari H, atau minimal sehari sebelumnya. Dengan demikian pada hari H, transportasi lebih mudah di kendalikan, untuk mengantisipasi kemungkinan kemacetan. Demikan pula pantaua dari sisi akomodasi, hotel, penginappan dan sejenisnya yang ada di Martapura dan sekitarnya sudah penuh di pesan jauh-jauh hari beberapa bulan sebelum hari puncak haul.
Meski acara di peringatan Haul Sekumpul sebenarnya sangat sederhana, dimulai dengan shalat Maghrib berjamaah, kemudian Wirid, pengajian ayat Suci Al-Qur'an, Maulid, pembacaan Yasin, Tahlil dan do'a. Namun demikian, acara ini terasa sangat khidmat dan khusyu. Inilah keberkahan yang nampak dari kemuliaan seorang Wali Besar Maulana Syaikh Muhammad Zaini Abdul Ghani .
Doakan ulun puunn,,, doakan semua yang ada di group ini, semoga dengan menceritakan karomah dan kemulian Abah Guru bagi penulis dan pembaca berkat sidin, semuanya selamat dunia dan akhirat, mati beriman sempurna dan segala hajatnya di kabulkan Allah Swt..
Aamiin Allahuma Aamiin...
minta halal, ampun, dan maaf
Dikutip dari: BUKU 100 KAROMAH DAN KEMULIAAN ABAH GURU SEKUMPUL
Ditulis ulang oleh: Iwan Xeon Zer
Share:

Resep Untuk Bermimpi Rasulullah Saw.💎



Guru kami, al murabby, Sayyidi Al Habib Umar ditanyai saat berada di Madinah Munawwaroh, Malam 'ied tahun 1417 H:
كيف نرى النبي صلى الله عليه وآله وصحبه وسلم في المنام واليقظة؟
Bagaimana caranya kita dapat melihat Nabi shallallahu alaihi wa alihi washahbihi wasallam, baik dalam keadaan tidur maupun terjaga?
فأجاب: ازدد شوقا
Beliau pun menjawab: Tambahkan rasa rindumu
ازدد ولعا Tambahlah kobaran cintamu
احمل همه
Embanlah tugas dakwahnya
قف على بابه بالادب  Berdirilah di depan pintunya dengan penuh adab
وستراه
وستراه
وستراه
Kamu pasti akan melihatnya...! Pasti akan melihatnya...! Pasti akan melihatnya...! وأضاف قائلاً : كلما أدخلتَ أدبًا من آدابه في ذاتك.. انفتحت لك باب الرؤية، شعرت أو لم تشعر،
Habib Umar juga berkata, "Tiap kali kau menjaga adab-adab Nabi Saw. dalam dirimu, peluang untuk melihatnya makin terbuka. Kau sadari atau tidak". فإذا تكاثرت أنوار آدابه فيك.. تجلت لك الذات النبوية المصطفوية... Jika cahaya adab-adabnya semakin banyak dalam dirimu, maka akan tampak bagimu Dzat Nabi yang terpilih Saw.
اللهم أكرمنا بالنظر إلى وجه حبيبك المصطفى ...
صلى الله عليه واله وسلم ،،، Ya Allah, muliakan kami dengan memandang wajah kekasih-Mu
Al Mushtofa shallallahu alaihi wa sallam

sumber : pecinta tarim
Share:

Kamis, 01 September 2016

10 Jaminan bagi Orang yang sering membaca Shalawat






من كلام سيدي الحبيب عبدالقادر بن أحمد السقاف رحمه الله تعالى ورحمنا به وأعاد علينا من أسراره وأنواره في الدارين آمين
Nasehat Al-Habib ‘Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf Ra

قال:
Beliau berkata:
من أكثر الصلاة والسلام على النبي صلى الله عليه وآله وسلم
Siapa orang yang memperbanyak sholawat&salam kepada Nabi Saw
كانت له عشر ضمانات ..
Maka ada untuknya 10 jaminan
*
ضمان بنجح مطلبه
Jaminan dengan terkabulnya apa yang menjadi permintaan&harapannya
*
ضمان بالموت على لاإله إلا الله
Jaminan meninggal dengan mengucapkan kalimat tauhid
*
ضمان برؤياء النبي صلى الله عليه وآله وسلم
Jaminan akan melihat Nabi Saw
*
ضمان بالسعادة في الدنيا
Jaminan keselamatan didunia
*
ضمان بالبركة في اﻷولاد
Jaminan keberkahan pada anak-anaknya
*
ضمان بتيسير المعاش
Jaminan kemudahan kehidupan dunianya
*
ضمان بالحفظ من عناء الدنيا ونصبها
Jaminan penjagaan dari segala kesulitan&kesusahan dunia
*
ضمان بالقرب منه صلى الله عليه وآله وسلم
Jaminan kedekatan dari sisi Nabi Saw
*
ضمان بالرعاية الكبرى من المولى سبحانه وتعالى
Jaminan dengan mendapatkan penjagaan yang besar dari sisi ALLAH SWT
*
ضمان بالرضا من المولى سبحانه وتعالى ومن النبي صلى الله عليه وآله وسلم
Jaminan berupa keridhoan dari ALLAH SWT dan dari Nabi Saw

sumber : muhammad alvin
Share:

BTemplates.com

life is so beautiful

Diberdayakan oleh Blogger.