Senin, 29 Agustus 2016

SIMTUD DUROR DAN SYEKH ABDUL QODIR AL-JAILANI..!





Pernah pada suatu hari al-Imam al-Qutb al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi pengarang maulid agung Simtud Duror, kedatangan tamu agung yang tidak lain adalah al-Imam al-Quthb ar-Rabbani asy-Syekh Abdul Qadir al-Jailani didalam alam Sirr (alam yang tidak bisa dijangkau oleh indera). Maka bercakap-cakaplah kedua Quthb tsb, dan Sang Syekh pun berpesan kepada al-Imam Ali al-Habsyi "Wahai Habib Ali, tolong jika engkau mengadakan majelis Simtud Duror, sebutlah namaku ada dimajelismu !".
Maka setelah Sang Syekh berpamitan, al-Imam Ali al-Habsyi berkata kepada putranya Muhammad "Wahai Muhammad, tidaklah besok kita mengadakan majelis Maulid kecuali juga membaca manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani, karna tadi aku dipesankan oleh Beliau agar namanya disebutkan didalam majelis agung Simtud Duror".
Dan kebetulan sekali disaat yang bersamaan, hadirlah empat bayi lelaki yang kesemuanya dihadapkan kepada al-Habib Ali al-Habsyi untuk dikasih nama. Maka keempat bayi tsb oleh al-Imam Ali al-Habsyi dinamakan Abdul Qadir, agar kelak empat bayi tsb mendapatkan berkah dari Syekh Abdul Qadir al-Jailani.
Dan benarlah, tidaklah tumbuh keempat bayi tsb kecuali kesemuanya menjadi auliya dan ulama, yaitu diantaranya al-Qutb al-Habib Abdul Qodir bin Ahmad as-Segaf Jeddah, al-Arif Billah al-Habib Abdul Qodir bin Abdurrahman as-Segaf Solo (Ayahanda dari al-Habib Syech Solo).

Itulah sekelumit dari setetes lautan keberkahan Maulid Simtud Duror, yang mana Syekh Abdul Qodir al-Jailani tidak ingin melewatkan keberkahannya.
Mungkin timbul pertanyaan dihati kita, kok sebegitu agungnya maulid tsb ?
Itu semua tidak lain, karna pengarangnya yaitu al-Imam Ali al-Habsyi sangat mencintai dan dicintai oleh Sang Nabi Saw.
Maka dari itulah, mari kita selalu menumbuhkan dan memperbesar rasa cinta kepada Sang Nabi Saw.
Dengan membaca Maulid, Sholawat, Meniru Akhlaqnya, Menghidupkan Sunnahnya, maka kita akan berkumpul kelak disurga bersama Sang Nabi Saw.
Amiiin

sumber : wedhang wedhang jay
Share:

DZURRIYYAH RASULULLAH SAW AKAN TERUS WUJUD HINGGA AKHIR ZAMAN








Fadhilah dzatiyyah yang dikaruniakan Allah swt kepada keturunan Rasuklah saw,sama sekali tidak lepas dari rasa tanggung jawab mereka yg lebih berat dan lebih besar daripada yg harus dipikul oleh orang lain.mereka ini selalu menyadari kedudukannya ditengah-tengah unat islam.mereka wajib menjaga diri dari ucapan-ucapan atau perbuatan dan sikap yg dapat mencemarkan kemuliaan Rasullah saw.mereka wajib pula menyadari tanggung jawabnya yg lebih besar atas citra islam dan umatnya,dengan demikian maka kewajiban menghormati mereka yg dibebankan oleh syariat kepada kaum muslimin dapat diwujudkan dengan sebaik-baiknya.tidak akan ada kesan bahwa para keturunan Rasulullah saw menonjolkan diri menuntut penghormatan dari orang lain,karena kaum muslimin yg menghayati syariat islam pasti menempatkan mereka pada kedudukan sebagaimana yg telah menjadi ketentuan syariat.kemuliaan dan kedudukan mereka perlu dipahami oleh kaum muslimin terutama oleh orang-orang keturunan ahlul bait sendiri sebagai pihak yg paling berkewajiban menjaga kemuliaan martabat Rasulullah saw,dan ahlul bait beliau.

Imam zamakhsyari dalam kitab al kasyaf mengutip apa yg ditulis olehimam fakhurrozi dalam kitab al kabir :

Barangsiapa wafat dalam mencintai keluarga Rasullah saw,maka ia mati syahid.

Sungguh barangsiapa yang wafat dalam keadaaan mencintai keluarga muhammad, maka orang itu akan memperoleh ampunan atas dosa-dosanya.
Share:

Minggu, 28 Agustus 2016

nasehat imam abdullah bin alwi al haddad


Beliau berkata :
"Aku berpesan hendaknya kamu tidak merasa dirimu lebih baik dari orang lain, walau siapa pun itu, karena kamu tidak tahu bagaimana akhirnya dan akhirmu.
Apabila perasaan seperti itu terlintas dalam hatimu, sadarilah itu akibat kesalahan-kesalahanmu di masa lalu
Bagaimanapun juga seorang berakal sehat pasti mengetahui bahwa dirinyalah yang paling penuh dengan berbagai aib dan dosa.
al maddad duya haddad.....
SEMOGA BERMANFAAT
Aamiiin
Share:

RUMAH YANG DIBACAKAN SHOLAWAT ATAU MAULID NABI SAW...


TAUSHIYAH SULTHONUL 'ILM Al HABIB SALIM ASSYATIRI:
1. Rumah yang dibacakan sholawat/maulid sungguh dicintai Allah daripada rumah yang sepi.
Begitupula rumah yang didatangi orang- orang sholeh. Bacakanlah sholawat/maulid
dirumahmu agar dijauhkan dari musuh-musuh Allah.
2. Sesungguhunya pujian-pujian kepada nabi sudah ada sejak berabad-abad yang lalu.
Dikatakan
bahwa ada 3 orang yang membuat pujian dengan sebenar-benarnya pujian kepada nabi saw :
- Imam Assyaikh Al Bur'i, beliau dianugerahi usia 130 tahun dan 99 kali berhaji dan karena sakit yang disebabkan rindu kepada Rasulullah, beliau wafat disana.
- Syaikh Yusuf bin Isma'il Annabhani, hampir semua kitab beliau tentang pujian kepada Nabi.
Salah seorang habaib pernah bertemu Nabi dan Nabi bersabda bahwa Syaikh Yusuf adalah bagian dari sahabat kami.
- Al Imam Al Habib Ali Al Habsyi, beliau memuji dengan ribuan qosidah baik fushah/amiyah.
Diceritakan oleh
pelayan penjaga Qubah Rasulullah bahwa setiap hari Rasulullah selalu bersama Habib Ali di Qubah Rasul. Habib Ali selalu menangis ketika mendengar nama nabi karena rasa cinta beliau kepada Rasulullah yang amat sangat. Begitulah keadaan para wali yang sholeh, mereka selalu berkaitan dengan Nabi SAW.
3. Pada zaman ini banyak orang-orang yang lebih cinta kepada artis2/ penyanyi/penari dari pada kepada nabi, begitupula dengan para pemain sepak bola. Seakan hanya sepak bola yang ada dalam hidupnya. Begitu juga dengan orang2 yang selalu sibuk dengan dunia berita politik dan mereka selalu mementingkan politik dari urusan agamanya.
Padahal manusia akan dibangkitkan dengan siapa yang dicintainya. Maka penuhilah hatimu dengan nabi, lazimkan bacaan sholawat sebagai dzikirmu.
4. Jika kalian cinta nabi maka perhatikan hal2
berikut:
"Jagalah sholat kalian dengan berjamaah, jangan tinggalkan sholat jumat, perbaikilah dirimu,
sambung silaturrahim, taatlah kepada orang tua, hormati yang lebih tua. Jagalah dirimu dan
keluargamu dr api neraka. Jauhilah zina baik langsung maupun tidak langsung seperti menonton film porno, sodomi, maupun maksiat dengan tangan (onani). Inilah bukti cinta kalian kepada Nabi.
5. Sholawat berikut selalu dibaca oleh Al Imam Assya'roni 1000X setiap harinya: "Allahumma sholli wasallim 'ala sayyidina Muhammadin wa 'ala alihi an nakuuna mahbuubina laka wa
mahbuubina lahu".
6. Janganlah engkau seperti ayam, ia berkokok ditempat yang suci maupun tempat yg najis.
Kadang-kadang kamu berlumuran dosa dan kadang anda menjadi orang yg suci/baik. Maka
jadilah engkau manusia sempurna selalu menjadi orang yg suci.
(Disampaikan siang ini (10/12/'14) di kediaman Habib Alwi Al Haddad Ketapang besar Surabaya)
( Habib Alwi bin yahya )
Wallahu a'lam
Allahuma Sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

FB : al maddad ya rasulallah
Share:

BERGAUL DENGAN PARA WALI DAN KEUTAMAAN MEMINTA PERTOLONGAN MELALUI PARA WALI ALLAH


Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk bergaul dengan orang-orang sholih, dan setiap orang yang bisa membuat kita ingat dan bertambah dekat dengan Allah SWT. (At Targhib Wat Tarhib, 1: 147). Siapakah mereka? Yakni orang-orang yang di dalam dirinya terdapat petunjuk, dan dapat menunjukkan ke jalan yang diridloi oleh Allah, yakni para Auliya' dan Sholihin. Lalu, apakah yang masih hidup atau yang telah wafat? Semuanya, baik wali dan sholih yang masih hidup maupun telah wafat. Apakah meminta tolong kepada para Wali, baik yang masih hidup maupun telah wafat, itu salah? Tidak! Lebih ampuh mana, pertolongan para Wali antara yang masih hidup atau yang telah wafat? Inilah jawabnya. Selamat membaca. 
و قال الشيخ الامام السيد عبد الله ابن علوي الحداد رضي الله عنه ونفعنا به: ما تظهر بركات الصالح على من صحبه الا بعد موته. والولي يكون اعتناؤه بقرابته والائذين به بعد موته اكثر من اعتناؤه بهم في حياته: لانه في حياته مشغول بالتكليف، وبعد موته طرح الله عنه الاعباء.
Al Imam Abdullah bin Alwi Al Haddad mengatakan, "Tidak akan tampak keberkahan seorang solih atas para sahabatnya melainkan setelah ia mati. Dan pertolongan seorang wali setelah mati, kepada kerabat dan orang-orang yang memohon pertolongannya, lebih banyak daripada ketika masih hidup. Karena, ketika masih hidup dia disibukkan dengan berbagai beban, sedangkan setelah mati, Allah menghilangkan segala beban darinya."
Syaikh Ali bin Hisamuddin Al Muttaqi, saat menjelang wafatnya, berkata kepada muridnya yang bernama Abdul Wahhab. Beliau berkata, "Janganlah engkau bersedih. Kami adalah kaum yang suka menolong para murid setelah wafat sebagaimana menolong mereka ketika masih hidup, bahkan lebih banyak lagi."
وقال سيدنا الامام الشيخ علي بن ابو بكر السكران باعلوي نفع الله بهما في كتابه معارج الهداية: روي ان الشيخ الكبير محمد بن حسن البجلي رحمه الله تعالى ،قال: رايت رسول الله صلى الله عليه وسلم في المنام. فقلت ، يا رسول الله، اي الاعمال افضل؟ فقال: وقوفك بين يدي ولي لله كحلب شاة او كشي بيضة افضل من ان تعبد الله حتى تتقطع في العبادة اربا اربا. فقلت: يا رسول الله ،حيا كان او ميتا؟ فقال: حيا كان او ميتا.
Al Imam Asy Syaikh Ali bin Abu Bakar As Sakron Ba 'Alawi mengatakan di dalam kitabnya, Ma'arijul Hidayah, "Diriwayatkan bahwa seorang Syaikh besar, Muhammad bin Husain Al Bajaliy mengatakan, 'Aku pernah melihat Rasulullah SAW di dalam mimpi, lalu aku berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah amal yang paling utama?' Beliau menjawab, 'Engkau berada di hadapan seorang Wali Allah (dengan mahabbah) meskipun hanya sekedar orang yang memerah susu kambing atau memanggang telur, adalah lebih utama daripada engkau beribadah hingga terpotong-potong.' Lalu aku bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, apakah wali yang masih hidup, atau yang telah wafat?' Beliau menjawab, 'Baik yang masih hidup atau yang telah wafat.' "
Semoga kita mendapatkan pancaran nadzroh para Auliya dan Sholihin. Semoga kita mendapatkan syafa'at mereka. Semoga kita selamat si dunia dan akhirat....aamiin.
🌺 Disarikan dari kitab Manhajus Sawiy Lil Faqih Al 'Allamah Al Habib Zain ibn Ibrahim ibn Sumaith.
Telegram: habib Muhammad husein Anis Al Habsyi
Share:

Kamis, 25 Agustus 2016

Tiga Wasiat Habib Umar bin Hafidz bin Syekh Abu bakar



Aku berikan dalam perkumpulan ini tiga wasiat...
Hendaknya kalian ada hubungan dengan Rasulullah, dengan petunjuknya, dan kesungguhan untuk kelak dibangkitkan bersamanya, di hari dimana digelapkan atau dicerahkan wajah seorang hamba...
Wasiat Pertama , yakni berupa bacaan... Bacalah ‘hasbiyallah wa ni’mal wakiil’ tujuh kali pada waktu pagi dan sore...
Dengannya kita akan mendapat limpahan anugerah dari Allah, yang telah dikabarkan dalam hadits Rasulullah, “Barangsiapa yang membaca ‘hasbiyallah laa ilaaha illaa huwa ‘alayhi tawakkaltu wahuwa robbul ‘arsyil ‘adziim’ tujuh kali dipagi dan sore hari, niscaya Allah akan mencukupkan baginya apa-apa yang menyusahkannya , baik percaya atau tidak.” Maka hapalkanlah, dan ajarkanlah kepada keluarga dan sahabatmu tentang ajaran Rasulullah ini...
Wasiat Kedua , berupa perbuatan...
Jagalah kalian shalat 5 waktu, dan janganlah kalian shalat kecuali berjamaah..
Dalam riwayat disebutkan, niscaya Allah akan memenuhi daratan dan lautan dengan pahala...
Wasiat yang Ketiga, berupa suluk (adab).. Hendaknya kalian mempersiapkan diri kalian untuk melihat wajah Nabi kalian, dengan memalingkan pandangan dari apa yang disukai oleh musuh-musuh kalian..
Dan hal-hal itu banyak di internet, di ponsel dan sebagainya...
Tolaklah tipuan mereka, dan tipuan mereka sangatlah hina...
Dan tidaklah masuk tipuan mereka ke dalam diri kalian kecuali akan mencelakakan,
mendzolimi, membuat gelap diri kalian, maka tolaklah semua tipuan ini...
Dan jagalah diri kalian, sebab pandangan adalah anak panah Iblis yang terlaknat..
Allah berfirman dalam hadits Qudsiy, “Barangsiapa menahannya karena takut kepada-Ku, maka Aku akan menggantikannya dengan iman yang bisa dirasakan kelezatannya di dalam hatinya." Maka ambillah tiga wasiat ini...

Share:

Rabu, 24 Agustus 2016

MIMPI BERTEMU RASULULLAH SAW MELEWAT PERANTARA ABAH GURU SEKUMPUl


☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Kisah ini nyata saya alami, saya saksikan sendiri di bulan Rajab pada tahun 1993 dan ini adalah tentang sebagian kecil dari karomah ABAH GURU SEKUMPUL.
Dan kisah ini dapat saya pertanggung jawabkan dihadapan ALLAH dari dunia sampai ke akhirat kelak…
Saya tinggal bersama 3 orang teman dalam 1 kamar asrama dikawasan antasan senor ilir…Malam itu tepat malam jum’at di bulan Rajab pada tahun 1993…Selesai rapi melaksanakan aktifitas di asrama dan aktifitas yang lainnya…Kamipun bersiap-siap untuk tidur…Dikamar hanya ada saya dan kawan saya yang berasal dari kapuas…Kebetulan kawan saya yang asal Rantau malam itu ikut kawannya ke Banjarmasin karena jum’at siangnya libur…
Sebelum tidur, sudah menjadi kebiasan kami untuk sholat sunnah dulu 2 raka’at…Sehabis sholat sunnah dan sedikit wiridan ada hal aneh yang tidak pernah terjadi seperti malam sebelumnya… Kawan saya yang asal Kapuas itu tiba-tiba saja berkata begini :
"iya guru, saya sudah siap…Minta ridho piyan dari dunia sampai ke akhirat"
Posisi kawan saya masih duduk di atas sajadah berbicara seperti itu…Sambil rebahan mau tidur… saya bertanya sama dia :
"Kenapa ente kok ngomong sendirian… ente Sudah kasyaf?" kata saya sambil bercanda…
Kawan saya tadi menjawab begini :
"Mudah-mudahan malam ini menjadi malam yang berkah untuk kita lahir bathin dunia akhirat"
Memang saya rasakan malam itu berbeda daripada malam-malam sebelumnya…Hawa sejuk dan hati sangat tenang seolah-olah tak ada beban apapun dalam hidup didunia ini…
Ringkas cerita kamipun tidur…Malam itu saya mimpi melihat cahaya putih yang sangat silau dan saya sama sekali tidak bisa malihat kiri kanannya…Tiba-tiba saja saya dibangunkan oleh kawan saya tadi…saya liat jam, tidak taunya sudah subuh sekitar jam 4 lewat. Saya kaget sekali karena saya tidak sholat malam, saya tegur kawan saya :
"Kenapa kamu tidak membangunkanku untuk sholat malam?"
Kawan saya menjawab :
"Ente sudah ane bangunin tapi ente gak mau bangun, dan ente tidur kya orang mati"
Ada lagi sesuatu juga, yang lebih aneh dan membingungkan bagi saya…Saya mencium bau harum disana-sini, dan bahkan saya belum pernah mencium bau harum itu sebelumnya dimanapun…Saya lalu bertanya dengan kawan saya itu :
"Bau harum apa ini…? Harumnya enak sekali"
Kawan saya menjawab :
"Aku habis mimpi bertemu dengan RASULULLAH"
Langsung seketika itu juga spontan saya peluk dia…Pakaiannya penuh bau harum sampai kebadan dan kerambutnya…Subhanallah Walhamdulillah Wa Laailaahaillallah Wallahu Akbar…
Allahumma Sholli ‘Ala Sayyidina Muhammad Wa ‘Ala Aaali Sayyidina Muhammad…
Saya langsung menangis sujud di atas sajadah bekas dia sholat malam…
Jadi kisahnya (ceritanya) malam sehabis Sholat sunnah mau tidur itu, dia melihat ABAH GURU SEKUMPUL duduk dihadapannya…
ABAH GURU SEKUMPUL katanya bertanya dengan dia :
"Sudah siapkah kamu untuk bertemu dengan RASULULLAH?"
Dan di jawab oleh kawan saya dengan jawaban yang di atas saya ceritakan tadi…
Kata kawan saya, jam 1 Malam itu dia bangun seperti biasa untuk Sholat malam…Tapi saya di bangunkan dia (untuk Sholat) dan tidak bangun-bangun…Selesai sholat dan baca wiridan dia langsung membaca Al-Qur’an…
Disaat dia membaca Al-Qur’an matanya berat dan ngantuk, seketika saat itupun dia langsung tertidur…
Antara Sadar dan tidak sadar dan antara tidur dan tidak tidur…Disaat itulah dia mimpi bertemu dengan RASULULLAH, dan di ajak Sholat untuk menjadi ma’mum dibelakang Beliau…
Siangnya saya dan kawan saya tadi datang kerumah salah seorang guru kami dan menceritakan tentang semuanya…Dan guru kami itu menjabarkan semua tentang kejadian mimpi kawan saya itu….
Dan dilain hari pada suatu malam saya berangkat ke Sekumpul dengan kawan saya tadi…kebetulan kami malam itu duduk jauh dari palataran (teras) rumah ABAH GURU SEKUMPUL…Tapi masih di pelataran rumah yang masih kawasan Regol…
Pas pembacaan tiba-tiba ABAH GURU SEKUMPUL berbicara sprti ini :
"Indahnya Angin Ma’rifat, seprti apa ……………….)
Titik-titik disitu ABAH GURU SEKUMPUL menyebut nama kawan saya itu… Allahu Akbar…!
Semakin bertambah kuatlah keyakinan hati ini kalau ABAH GURU SEKUMPUL benar-benar memiliki karomah yang sangatlah luar biasa…
Sampai-sampai kawan saya hendak mimpi RASULULLAH saja beliau sudah lebih dulu mengetahuinya…
Inilah sebagian kecil kisah nyata yang saya alami sendiri tentang karomah ABAH GURU SEKUMPUL…
Semoga ada hikmah buat kita semua dari kisah saya ini…Mudah-mudahan kita semua mendapatkan Syafa’at Baginda RASULULLAH dan Barokah Karomah dari ABAH GURU SEKUMPUL, serta di ampuni segala bentuk dosa dan kesalahan ke dua orang tua kita, diri kita, istri kita, anak-anak kita, saudara-saudara kita, guru-guru kita, muslimin muslimat, mu’minin mu’minat dan semoga kita dipenuhi dengan Rahmat kasih sayang serta Ridho ALLAH dan dikumpulkan di akhirat nanti bersama orang-orang yang beriman di dalam sorganya ALLAH…
Aaamin Allahumma Aaamin. Yaa Allah Yaa Robbal ‘Aaalamin…
Maaf kalau nama kawan saya itu dirahasiakan…Karna saya tidak diizini.
Kawan saya itu asal kapuas dan masih zuriyat Datuk Kalampayan…Sekarang kawan saya itu masih ada, dan dia masih mambujang (belum menikah) belum ber'istri…Sampai sekarang dia masih sering ziarah ke kubur para Auliya Allah dan datang kerumah para Habaib dan Ulama serta masih sering datang ke Sekumpul…
Cuma tetap dengan ciri khasnya yaitu biasa-biasa saja, karna dia gak jadi Ustadz ataupun kyai, tapi mencari rezeki dengan usaha lain…
Hal-hal yang sangat bagus di teladani dari kawan saya ini sangatlah banyak, diantaranya adalah :
- Orangnya pendiam, jarang ngomong, kecuali hal-hal yang sangat perlu…
- Orangnya rajin puasa, khususnya senin kamis dan dibulan-bulan penting lainnya…
- Orangnya rutin membaca Al-Qur’an dan selalu setiap saat membaca shalawat…
- Orangnya sewaktu ayah wan ibunya masih hidup, hendak berangkat kemana-mana selalu mencium tangan bahkan kebetis-betis orang tuanya…
- Orangnya selalu tak lepas wudhu, rajin ziarah kemaqam auliya, kerumah Habaib dan Ulama, rajin bershodaqoh walaupun keadaan pas-pasan sewaktu dipesantren dulu…
Itulah sebagian kecilnya prilaku kawan saya yang bagus menurut saya untuk diteladani… Dan banyak juga hal-hal yang aneh terjadi didiri kawan saya ini, diantaranya adalah :
- Pernah saya mambaca kitab gundul didalam hati sambil mahafal, kemudian ada yang salah, tiba-tiba saja dia menegur, padahal saya membaca jelas-jelas dalam hati dan tidak ada yang tahu…
- Pernah sewaktu kawan dahulu sama-sama dipondokan melaksanakan Pernikahan, kawan saya yang asal kapuas itu di undang, pas hari Pernikahan dia datang ke Pernikahan itu, saya kaget karena kawan yang Menikah itu bercerita bahwa dia datang, padahal saya jelas-jelas tahu betul kalau dia saat itu sedang berada diMekkah berangkat umroh…
- Pernah saya datang kerumah ABAH GURU SEKUMPUL bersama kawan saya ini karna ada sesuatu hal, dan maaf saya tidak bisa kisahkan dipublik ini, pas dikamar ABAH GURU SEKUMPUL, Beliau berbicara seperti ini :
"Seperti itu lah bila menjadi Wali"
Beliau berbicara sambil senyum mengelus kepala kawan saya itu…
Dalam hati saya berbicara : "Berarti kawan saya ini wali"
Langsung ABAH GURU SEKUMPUL berbicara dengan saya seperti ini :
"Apa yang di bisikkan di hati kamu itu Benar, tidak salah"
Langsung saat itu saya kaget, ABAH GURU SEKUMPUL membaca isi hati saya…!
Mudah-mudahan ada mamfaat dari balik kisah saya yang ringkas ini…
Di lain waktu mudah-mudahan saya bisa bercerita tentang Karomah lainnya tentang ABAH GURU SEKUMPUL yang saya alami sendiri…
Aaamin.
"TEKS ASLI BERBAHASA BANJAR"
Ulun tinggal bersama 3 orang teman dalam 1 kamar asrama dikawasan antasan senor ilir…Malam itu tepat malam jum’at di bulan Rajab pada tahun 1993…Selesai rapi melaksanakan aktifitas di asrama dan aktifitas nang lainnya…Kamipun bersiap-siap untuk guringan…Dikamar hanya ada ulun dan kawan ulun nang asal kapuas…Kebetulan kawan ulun nang asal rantau malam itu umpat kawannya kebanjarmasin karna jum’at siangnya libur…
Sebelum guring udah jadi kebiasan kami untuk sholat sunnah dulu 2 raka’at…Sehabis sholat sunnah dan sedikit wiridan ada hal aneh yang kada suah terjadi seperti malam sebelumnya…
Kawan ulun nang asal kapuas itu tiba-tiba saja bapander kaya ini : ( Inggih guru…Ulun sudah siap…Minta ridho piyan dari dunia sampai ke akhirot )
Posisi kawan ulun masih duduk di atas sajadah bapander kaya itu…Sambil barabah handak guringan…Ulun batakun lawan inya : ( Kanapa ikam jadi bapander sorangan…Sudah kasyaf kah ikam ) Jar ulun sambil bagayaan…
Kawan ulun tadi menjawab begini : ( Mudah-mudahan malam ini menjadi malam yang berkah gasan kita lahir bathin dunia akhirat )
Memang ulun rasakan malam itu aneh dari malam-malam sebelumnya…Hawa sejuk dan hati sangat tenang seolah-olah kadada beban apapun dalam hidup didunia ini…Ringkas cerita kamipun guringan…Malam itu ulun mimpi melihat cahaya putih yang sangat silau dan kada kawa sama sekali ulun malihat kiri kanannya…Tiba-tiba saja ulun digarak oleh kawan ulun tadi…Ulun liat jam kada tahunya sudah subuh sekitar jam 4 lewat…Ulun takajut banar karna kada sholat malam…
Ulun managur kawan ulun : ( Kanapa ikam kada garak aku sholat malam )
Kawan ulun menjawab : ( Ikam sudah kugarak taga kada hakun bangun dan ikam guring mati )
Ada lagi sesuatu yang lebih aneh dan membingungkan bagi ulun…Ulun mancium bau harum disana sini dan bahkan ulun belum suah mencium bau harum itu sebelumnya dimanapun…
Ulun batakun lawan kawan : ( Bau harum apaan ini…Harumnya nyaman banar )
Kawan ulun menjawab : ( Aku habis mimpi batamuan lawan RASULULLAH )
Langsung secara spontan ulun maragap inya…Pakaiannya hibak bau harum sampai kebadan dan kerambutnya…Subhanallah Walhamdulillah Wa Laailaahaillallah Wallahu Akbar…Allahumma Shalli ‘Ala Sayyidina Muhammad Wa ‘Ala Aaali Sayyidina Muhammad…Ulun langsung tatangis sujud di atas sajadah bakas inya sholat malam…
Jadi kisahnya malam sehabis sholat sunnah handak guring itu…Inya malihat ABAH GURU SEKUMPUL duduk dihadapannya…
ABAH GURU SEKUMPUL jarnya batakun lawan inya : ( Sudah siapkah ikam batamuan lawan RASULULLAH )
Dan di jawab oleh kawan ulun dengan jawaban yang di atas ulun kisahkan tadi…Jar kawan ulun jam 1 Malam itu inya bangun seperti biasa untuk sholat malam…Tapi ulun di bangunkan inya kada hakun bangun-bangun…Selesai sholat dan baca wiridan inya langsung baca al-Qur’an…Disaat inya membaca al-Qur’an matanya berat dan ngantuk seketika serta langsung inya taguringan…Antara Sadar gak sadar dan antara guring wan kada guring…Disaat itulah inya mimpi batamuan lawan ( RASULULLAH ) dan di ajak sholat untuk menjadi ma’mum dibelakang Beliau…
Siangnya ulun wan kawan ulun tadi datang kerumah salah seorang guru kami dan menceritakan tentang semuanya…Dan guru kami itu menjabarkan semua tentang kejadian mimpi kawan ulun itu….
Dan dilain hari pada suatu malam ulun tulak kasakumpul lawan kawan ulun tadi…kebetulan kami malam itu duduk jauh dari palataran rumah ABAH GURU SEKUMPUL…Tapi masih di pelataran rumah nang masih kawasan Regol…
Pas pembacaan tiba-tiba ABAH GURU SEKUMPUL bapander kaya ini : ( Indahnya Angin Ma’rifat,Kaya apa ……………….) Titik-titik disitu ABAH GURU SEKUMPUL manyambat ngaran kawan ulun itu…
Allahu Akbar…Semakin bertambah kuatlah keyakinan hati ini kalau ABAH GURU SEKUMPUL benar-benar memiliki karomah yang sangatlah luar biasa…sampai-sampai kawan ulun handak tamimpi RASULULLAH haja sidin bisa tahu badahulu…
Inilah sebagian kecil kisah nyata nang ulun alami sendiri tentang karomah ABAH GURU SEKUMPUL…Semoga ada hikmah buat kita semua dari kisah ulun ini…Mudah-mudahan kita sabarataan mendapatkan Syafa’at Baginda RASULULLAH dan Barokah Karomah dari ABAH GURU SEKUMPUL serta di ampuni segala bentuk dosa dan kesalahan ke dua orang tua kita,diri kita,istri kita,anak-anak kita,saudara-saudara kita,guru-guru kita,muslimin muslimat,mu’minin mu’minat dan semoga kita dipenuhi dengan Rahmat kasih sayang serta Ridho ALLAH dan dikumpulkan di akhirat nanti bersama orang-orang yang beriman di dalam sorganya ALLAH…Aaamin Allahumma Aaamin Yaa Allah Yaa Robbal ‘Aaalamin…
Maaf kalau nama kawan ulun itu dirahasiakan…Karna ulun kadada izin balum manyambat siapa namanya…Kawan ulun itu asal kapuas dan masih zuriyat Datuk Kalampayan jua…Sekarang kawan ulun itu masih ada dan inya masih mambujang haja balum babini…Sampai wayahini inya masih rancak ziarah ke kubur para Auliya Allah dan datang kerumah para habaib dan ulama serta masih haja rancak datang kesekumpul…Cuma tetap dengan ciri khasnya yaitu biasa-biasa haja karna inya kada jadi ustadz ataupun kyai,tapi mencari rezeki dengan usaha lain…Hal-hal yang sangat bagus di teladani dari kawan ulun ini sangatlah banyak,diantaranya adalah :
Orangnya pendiam,jarang bangat bapander,kecuali hal-hal yang sangat perlu…
Orangnya rajin bangat puasa,khususnya senin kamis dan dibulan-bulan penting lainnya…
Orangnya rutin bangat membaca al-Qur’an dan selalu setiap saat membaca shalawat…
Orangnya sewaktu abah wan umanya masih hidup,handak tulak kemana-mana selalu mancium tangan bahkan kabatis-batis kuitannya…
Orangnya selalu kada lapas wudhu,rajin bangat ziarah kemaqam auliya,kerumah habaib dan ulama,rajin bangat bashadaqah walaupun keadaan pas-pasan sewaktu dipesantren dulu…
Itulah sebagian kecilnya prilaku kawan ulun nang bagus bangat manurut ulun untuk diteladani…
Dan banyak juga hal-hal yang aneh terjadi didiri kawan ulun ini,diantaranya adalah :
Pernah ulun mambaca kitab gundul didalam hati sambil mahafal,kemudian ada nang salah ,tiba-tiba haja inya managur,padahal ulun mambaca jelas-jelas dalam hati kadada nang tahu…
Pernah sewaktu kawan bekas sama-sama dipondokan dahulu melaksanakan kawinan,kawan ulun nang asal kapuas itu di undang,pas hari kawinan inya datang kakawinan itu,ulun takajut jua kawan nang kawinan itu bakisah inya datang,padahal ulun jelas-jelas tahu banar lamun inya lagi ada dimekkah tulak umroh…
Pernah ulun datang kerumah ABAH GURU SEKUMPUL lawan kawan ulun ini karna ada sesuatu hal,dan maaf ulun kada kawa kisahkan dipublik ini,pas dikamar ABAH GURU SEKUMPUL,sidin basuara kaya ini : ( Kaya itu pang sudah mun jadi wali ) sidin basuara sambil takurihing mamusut kepala kawan ulun itu…Dalam hati ulun basuara : ( Bararti kawan ulun ini wali )…langsung ABAH GURU SEKUMPUL basuara lawan ulun kaya ini : ( Napa nang dibisikan hati ikam itu bujur,kada tasalah )…Langsung ulun takajut,ABAH GURU SEKUMPUL mambaca isi hati ulun…
Mudah-mudahan ada mamfaat dari balik kisah ulun yang ringkas ini…Di lain waktu mudah-mudahan ulun kawa pulang bakisah tentang Karomah lainnya Tentang ABAH GURU SEKUMPUL yang ulun alami sendiri…Aaamin
★ Catatan :
Kisah ini di ambil dari pengalaman Al-Habib Ahmad Al-Aydrus dengan akun FB Putra Kalimantan.
Dan sekaligus mengenang kepergian beliau untuk selamanya, Al-Habib Ahmad Al-Aydrus meninggal dunia pada Hari minggu malam Senin pukul 08.40 waktu Madinah.
Dalam usia 40 tahun karena sakit kanker liver akut dan dimakamkan pada hari Senin waktu Madinah.
Mohon do’anya untuk beliau. Semoga amal ibadah beliau diterima disisi Allah SWT & Mohon dimaafkan jika ada segala kesalahan Beliau
sumber : FB > al faqir bin al faqir
Share:

PERTEMUAN TERAKHIR TIGA SAUDARA DUNIA AKHIRAT



Pertemuan terakhir tiga orang ulama ini, menimbulkan bekas yang mendalam di hati Guru Zaini Abdul Ghoni(Guru Sekumpul) belakangan hari.

Pada kesempatan ini, Guru Bangil
menjelaskan ilmu dan amaliyah baik zhohir maupun bathin, penjelasan yang terkandung di dalamnya inti-inti ilmu yang selama ini beliau ajarkan pada mereka berdua.

Setelah itu Guru Bangil bertanya pada Guru Semman Mulya “Genah ajakah Semman?” “Insya Allah” sahut Guru Semman.

Kemudian bertanya.juga pada Guru Zaini “Genah ajakah Zaini?” Guru
Zaini menjawab “do’akan ulun.”

Guru Bangil lanjut menasehati bahwa masalah apapun yang mengandung kebaikan maka kerjakanlah, tidak usah lagi berkonsultasi (kepada
Guru ). Kemudian kata beliau : “yang penting enam perkara bersama-sama kita menadahnya :
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺃﺳﺄﻟﻚ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ ﻭﺍﻟﻤﻐﻔﺮﺓ ﻭﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﻭﺍﻟﻬﺪﺍﻳﺔ ﻭﺍﻹﺳﺘﻘﺎﻣﺔ ﻭﺣﺴﻦ ﺍﻟﺨﺎﺗﻤﺔ
“Ya Allah, ulun meminta kepada Engkau taubat,
maghfiroh, taufiq, hidayah, istiqomah dan husnul
khotimah." Perasaku yang enam macam ini yang paling penting sudah.”
(Ya Allah, aku meminta
kepada-Mu taubat, maghfiroh, taufiq, hidayah, istiqomah dan husnul khotimah. Menurutku yang.enam perkara ini yang paling penting.)

Kemudian beliau berdo’a “Mudah-mudahan Semman ai, mudah-mudahan Zaini ai selama di dunia sampai ke akhirat kada tapisah lawan
Rasulullah SAW, siapa tahu kita kada tedapat lagi.
Jaka kawa kita sakubur, aku saurangan di Dawur
(pemakaman di Bangil ). Ikam badua kaina
nyaman di Sekumpul.”
(Mudah-mudahan kita
semua dari dunia sampai ke akhirat , tidak akan berpisah dengan Rasulullah SAW. Siapa yang tahu
kita tidak akan bertemu lagi. Seandainya mungkin kita bisa satu kubur, saya sendirian di Dawur.
kamu berdua nantinya satu kubah di Sekumpul.)

Guru Bangil langsung menggerakkan badan beliau dan Guru Zaini memegang bahu dan kaki beliau.
Lalu Guru Bangil meletakkan dahinya ke pangkuan Guru Semman, dan Guru Zaini juga meletakkan dahi di pangkuan Guru Bangil. Sedang Guru
Semman kemudian duduk tegak sambil menunduk memeluk mereka berdua. Mereka saling terharu
dan meneteskan air mata.
Tidak berapa lama setelah kepulangan mereka dari Bangil, Guru Syarwani Abdan Bangil meninggal
dunia pada hari malam Jum’at 13 Safar 1410 H / 15 September 1989 jam 2100 WIB.

Setelah mendapat
berita Guru Bangil wafat, mereka berdua kembali lagi ke sana guna melepas kepergian beliau.
Setibanya di sana, Guru Zaini berkesempatan menjadi imam pada shalat jenazah beliau sekaligus
membacakan talqin. Beliau dikuburkan di Dawur, Bangil setelah shalat Ashar.

Moga kita sabaratan mendapat berkah 3 Aulia
Allah ini ... aamiin al faatihah


Sumber : MukasyafHathul Asror
Share:

Pentingnya Majlis ta'lim




"Tetaplah menghadiri majelis-majelis ta'lim, meskipun masih melakukan maksiat. jika hari ini tak mendapat manfaat, mungkin esok kau akan mendapatkannya. ketahuilah satu kali duduk di majelis seorang ulama yg tulus, dapat membuatmu berubah dari sosok pelaku maksiat, menjadi hamba yg taat dan takut kepada Allah" (Ibnu Athoilah As-sakandary)
Share:

AL-HABIB ABDURRAHMAN BIN MUHAMMAD BIN ALI BIN ABDURRAHMAN AL-HABSYI - KWITANG ( CUCU AL-QUTHB AL-HABIB ALI KWITANG )



Beliau bercerita Tatkala Hadir di Musholla Arraudhoh Sekumpul Martapura - Kalimantan Selatan.
Kalam beliau :
"Majlisnya Tuan Guru KH. Zaini Abdul Ghani / Guru Ijai, dimana disana dibacakan Maulid Simthud Durror, didalam pembacaan Maulid banyak di senandungkan Qasidah puji-pujiaan terhadap Rasulullah SAW yang Mulia.
Salah satunya ialah HuwanNur, didalam membawakan Qasidah tersebut, Tuan Guru menangis terharu...
Dan itu alfaqier ( Al-Habib Abdurrahman ) saksikan tangis kerinduan terhadap Rasululloh SAW...
Terdengar dari suara lirihnya kalimat :
" Ya Rasulullah ........Ya Rasulullah........Ya Habibi Ya Rasulullah......... "
Allah ......Indahnya seorang Tuan Guru yang menaruh cinta Terhadap Rasululloh SAW.
* Kerinduan hati ini dengan Sosok mulia Tuan Guru Sekumpul."
★ Mudahan kita dikumpulkan disurga dengan beliau bersama RASULULLAH SAW...
Aamiin Allahumma aamiin.
إلے حضرة النبي المصطفي
رسول اللّہ صلي اللّہ عليہ واله وصحبہ وسلم,
الفاتحہ...
sumber : FB > aulia rahman
Share:

ANUGERAH KENIKMATAN YANG SANGAT DIDAMBAKAN



AlHabib 'Abdullah bin 'Alwi Al-Haddad (ra) berkata:
Ada tiga (3) macam,
Diantara kenikmatan yang terbaik yang Allah anugerahkan kepada manusia didunia ini:
1- Diberikan panjang umur, bisa hidup hingga melihat anak cucunya.
2- Memakan dari hasil tanamannya sendiri
3- Dilantunkan syair gubahannya sendiri dihapannya.
Penjelasan:
Melihat anak cucu berkumpul tetap tekun menjalankan ibadah, senantiasa melakukan kebaikan, berbudi luhur dengan akhlakul karimah, sungguh sebuah anugerah yang menyenangkan disaat seseorang menginjak hari tua.
Bisa kita bayangkan ketika sendiri ketika melihat anak-anak didik kita baik waktu TK (Taman kanak-kanak), SD telah menjadi sosok manusia bermanfaat atau dikenal orang banyak, tentu hal itu sangat membanggakan, setidaknya ia pernah jadi murid yang pernah kita ajarkan ilmu dan kita pernah memolesnya dengan berbagai cabang ilmu pendidikan.
Dan berbeda saat melihat anak-anak yang pernah menjadi anak didik kita menjadi anak yang tidak taat hukum, melanggar peraturan atau pelaku kejahatan, meskipun bukan anak kandung sendiri, sungguh hal itu menyakitkan karena ia pernah sekolah tempat kita mengajar.
Dan tidak ada kebahagiaan para orang tua ataupun guru yang pernah mengajar, seperti kebahagiaan menyaksikan anak didiknya menjadi anak yang sholeh / sholehah.
2- Menyaksikan hasil kerja keras sungguh menghibur kepenatan, rasa capek. Setidaknya capek itu terbayarkan, saat kita memberi ayah,ibu, teman atau anak-anak kita makanan dan mereka menikmati makanan itu.
Setiap manusia pasti sangat menikmati hasil keringatnya sendiri dibanding sesuatu pemberian orang.
3- Manaqib cerita baik perjalanan hidup seseorang kadang dibaca setelah ia wafat oleh anak cucu atau muridnya.
Orang-orang terdahulu kebiasaan mereka mengarang sya'ir-sya'ir nasehat yang bijak untuk orang lain maupun sebagai nasehat yang ditujukan untuk pribadi, sebagai pengingat atau penyemangat disaat mereka sedang kendor,lesu berdakwah atau jangan sampai salah melangkah. Dan kebahagiaan itu akan bertambah ketika sya'ir karyanya disenandungkan dihadapannya.
Wallahu A'laam Bis Shawab.
Semoga Bermanfaat.
Mudah-mudahan anak cucu dan keturunan kita menjadi anak-anak yang sholeh/sholehah yang menyejukkan bola mata dan hati kita semua...
_______________
Teks Asli:
الإمام الحداد: �#�من_كلام� �الامام الحداد� رضي الله عنه قال :
من أحسن نعم الله على الإنسان في الدنيا ثلاثة:
1- أن يرى ولد ولده 2- وأن يأكل من غرس يده 3-وأن ينشد بين يديه من شعره.

Share:

TELINGA BERDENGING Adalah Panggilan Baginda Nabi MUHAMMAD Sholallohu Alaihi Wasallam ..


.







Banyak orang bertanya kenapa terkadang telinga bersuara "Nging" ? Apa sebab musababnya, karena musababnya ada yang mengatakan dengan tidak berpedoman,bertahayul dan sangkaan jelek terhadap hal itu ?
.
Sesungguhnya suara "NGING" dalam telinga, itu ialah Sayyidina Rosululloh Saw sedang menyebut orang yang telinganya bersuara "NGING" dalam perkumpulan yang tertinggi (malail a'laa) dan supaya ia ingat pada sayyidina rosululloh Saw dan membaca sholawat.
.
Hal ini berdasarkan keterangan dari kitab ( AZIZI 'ALA JAMI'USH SHAGHIR)
.
"Jika telinga salah seorang kalian berdengung(nging) maka hendaklah ia mengingat aku (Sayyidina Rosululloh Saw) dan membaca sholawat kepadaku.
.
Serta mengucapkan "DZAKARALLOHU MAN DZAKARONII BIKHOIR"; (artinya, ALLAH ta'ala akan mengingat yang mengingatku dengan kebaikan)".
.
Imam Nawawi berkata :Sesungguhnya telinga itu berdengung Hanya ketika datang berita baik ke Ruh.Bahwa sayyidina Rosululloh Saw telah menyebutkan orang ( pemilik telinga yang berdengung"Nging") tersebut dengan kebaikan di al mala'al a'la (majlis tertinggi) di alam ruh.
.
[ Kitab AZIZI 'ALAL JAMIUSH SHAGIR ]
.
SUBHANALLAH..
.
Mari kita bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw,Allahumma Shalli Wasallim 'ala sayyidina Muhammad,Wa'alaa Aaliy Sayyidinaa Muhammad.
.
Semoga kita menjadi umat Rasulullah Saw yang beriman dan beramal sholeh hingga kita wafat mudah-mudahan dalam keadaan khusnul khatimah. Aamiin.
Share:

Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hud Al-Attas (Cipayung, Indonesia)




Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hud Al-Attas (Cipayung, Indonesia)
Di kediamannya di Jl Condet Raya, Jakarta Timur, Habib Umar Alatas, seorang kiai sepuh yang telah berusia 108 tahun tampak tidur telentang hampir tidak bergerak. Hanya matanya saja yang selalu terpejam, sesekali berusaha menatap mesra kepada para tamunya yang tidak henti-hentinya berdatangan. Baik para tokoh habaib, ulama maupun kiai, hingga masyarakat kurang mampu.
Di kamarnya yang cukup luas itu, di antara para tamu itu, bukan saja datang dari Jakarta. Tapi juga dari berbagai tempat di Tanah Air, sambil membacakan surat Yasin agar Allah mempercepat kesembuhan ulama tertua di Tanah Air ini.
Sejak habis mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di pesantrennya di Cipayung, Bogor, 18 Juli lalu, kondisi habib memburuk karena sakit tua. Dan hingga kini keadaannya masih antara sadar dan tidak sadar,” kata Haji Ismet Alhabsji, seorang yang dekat dan merupakan kepercayaan habib Umar kepada Republika Selasa (27/7). Pada acara maulid di Cipayung, yang sudah 17 tahun diselenggarakan di tempat ini, menurut Ismet, Habib Umar sudah tidak bisa hadir lagi di tengah-tengah jamaah yang jumlahnya puluhan ribu orang. Ia hanya mengikuti dari kamarnya.
Setelah acara maulid Nabi, Habib Umar yang fisiknya dalam keadaan lemah itu sudah tidak sadarkan diri lagi. Bahkan, saat dibawa kembali ke kediamannya di Condet, dia ditidurkan di mobil dan diinfus,” kata Ismet yang selama belasan tahun dekat dengan habib Umar.
Rupanya, sakitnya ulama tertua di Jakarta ini cepat luas tersebar. Dan mengingat begitu antusiasnya masyarakat yang ingin menjenguknya, maka sejak minggu lalu kediamannya di Condet menjadi semacam open house, terbuka hampir sepanjang hari.
Habib Umar, kata Alwi Edrus Alaydrus, salah seorang cucunya memang terbuka, mengulurkan tangan serta menyambut dengan baik tiap tamu yang datang ke kediamannya. Tidak membedakan status dan kedudukan mereka. Apakah rakyat kecil, atau pejabat tinggi negara, kata Alwi Edrus.
Karenanya tidak heran, di antara penjenguk terdapat artis-artis seperti Elvie Sukaesih dan putrinya Fitria, Muchsin Alatas dan istrinya Titiek Sandhora serta putranya Bobby.
Seperti hari Senin (26/7) lalu. Pengunjung dari Jakarta dan luar kota tampak lebih banyak lagi yang mendatanginya. Karena waktu itu, entah dari mana asalnya, Habib Umar diisukan telah meninggal dunia. Sedangkan para murid dan pengikutnya, di Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam yang mengetahui sakitnya, terus memantau kesehatannya.
“Mereka minta kepada kita agar cepat diberitahukan bila terjadi apa-apa dengan Habib Umar,” kata Alwi Edrus. “Mereka menyatakan kepada saya siap untuk datang ke Jakarta bila terjadi apa-apa dengan habib.” Sedangkan Ismet menambahkan, mereka terus memantau kesehatan Habib Umar, karena tahu kalau beliau sakit. Pasalnya, mereka hadir pada waktu peringatan maulid yang baru lalu.
Banyaknya umat Islam dari mancanegara yang selalu datang tiap tahun ke acara maulid Habib Umar, karena ia pernah tinggal di Singapura dan Malaysia selama beberapa tahun. Selama di kedua negara itu, Habib Umar rupanya punya berpengaruh besar di kalangan masyarakat dan pejabat pemerintahan. Hingga tidak heran, kalau banyak ulama dan pejabat di Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam menjadi akrab dengannya.
Seperti dikatakan oleh Alwi Edrus, Sultan Johor, Tengku Mahmudsyah sudah beberapa kali mendatangi habib Umar selama berada di Jakarta. Pada tahun 1993 dan 1994, sultan dan keluarga datang dengan menggunakan pesawat pribadi. “Tentu saja, kedatangan sultan Johor itu membuat repot pemerintah RI, yang terpaksa mengerahkan protokol dan pengawal dari kepresidenan,” kata salah seorang pihak keluarga.
Habib, yang kelahiran Hadramaut, Yaman Selatan, sejak usia muda telah datang ke Indonesia. Mula-mula tinggal di Kwitang, Jakarta Pusat. Di sini, sambil berdakwah, ia juga berjualan kain di Pasar Tanah Abang. Kemudian membuka pengajian dan majelis maulid di Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat.
Pada tahun 1950-an, ia ke Mekkah dan bermukim selama beberapa tahun. Tapi, sayangnya, saat hendak kembali ke Indonesia, ia tertahan di Singapura. Pasalnya, pada awal 1960-an terjadi konfrontasi antara RI – Malaysia, sementara Singapura merupakan bagian negara itu. Habib Umar baru kembali ke Tanah Air setelah usai konfrontasi, pada awal masa Orde Baru.
Tapi, rupanya banyak hikmah yang diperolehnya di balik kejadian tersebut. Karena, selama lebih dari lima tahun di Malaysia dan Singapura, ternyata ia sangat dihormati oleh umat Islam setempat. Termasuk Brunei Darussalam.
Seperti dikatakan oleh pihak keluarga, Habib Umar bukan saja dihormati oleh Sultan Johor, tapi sultan-sultan lainnya di Malaysia. Sedangkan di antara pejabat Malaysia yang sering mendatangi kegiatan Habib Umar di Indonesia, di antaranya Menteri Pendidikan Naguib Tun Razak.
Sedangkan dari Singapura, Achmad Mathar, Menteri Lingkungan Hidup juga beberapa kali mendatangi Habib Umar. Juga menteri dari Brunei, termasuk beberapa anggota kerajaannya. Sedangkan menurut Haji Ismet, mereka itu umumnya datang ke Habib Umar, bukan pada saat-saat peringatan maulid.
Habib Umar sendiri banyak dikenal oleh pejabat, baik sipil maupun militer di Tanah Air yang pernah berkunjung kepadanya. “Tapi, kita tidak mau menyebutkannya,” kata Alwi Edrus.
Baik para tamu luar negeri, maupun para pejabatnya datang ke Habib Umar atas kemauan sendiri untuk berziarah. Habib sendiri tidak pernah mengundang dan mendatanginya. Karena ia berprinsip, ulama atau ilmu didatangi, bukan mendatangi.
Maulid Internasional
Maulid Nabi di Cipayung, yang tiap tahun dihadiri sekitar 100.000 jamaah, termasuk ratusan jamaah dari mancanegara, tidak heran hingga oleh banyak pihak dianggap sebagai maulid internasional.
Setidak-tidaknya acara maulid habib Umar tiap tahun ini sudah menjadi agenda di beberapa negara, khususnya Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Mereka tahu sendiri kapan acara itu diselenggarakan, dan kami tidak pernah mengundangnya lagi,” ujar Ismet.
Habib Umar sendiri, yang kini dalam keadaan uzur akibat usianya yang sudah sangat lanjut, sudah dua tahun ini tidak banyak lagi terlibat dalam menangani kegiatan maulid. Acara ini dan acara-acara keagamaan lainnya, kini dipimpin oleh putranya, Habib Salim Alatas (60).
Dahulunya, kata H Ismet, tiap kegiatan maulid beliau sendiri yang menanganinya. Termasuk upaya-upaya untuk menyediakan persediaan makan dan lauk pauk bagi puluhan ribu jamaah yang hadir. “Kalau ditanya oleh orang dari mana dananya, habib Umar selalu bilang dari Allah,” ujar Ismet.
Ihwal persediaan makan untuk para jamaah yang menghadiri maulid ini, Alwi Edrus menyatakan, dua tahun lalu tidak kurang dari 1.400 ekor kambing dan dua ekor sapi yang dipotong. Sedangkan beras yang digunakan untuk memasak nasi kebuli sebanyak 11 ton. Yang kesemuanya ditangani oleh seribu tukang masak.
Khusus untuk para tamu luar negeri yang berjumlah sekitar 400-500 jamaah, menurut Ismet, mereka disediakan tempat penginapan khusus di Cipayung, rumah Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya, yang juga sering mendampingi Habib Umar.
“Selama empat atau lima hari mereka di Cipayung, mulai dari sarapan pagi, makan siang dan malam, ditanggung dari kocek Habib Umar sendiri. Paling-paling mereka mengeluarkan uang untuk tiket. Mereka, biasanya datang berombongan. Tiap kepala rombongan ada yang membawa 10-15 orang.
Memang, kegiatan Habib Umar lebih-lebih sebelum menderita sakit, cukup padat. Di kediamannya di Condet, tiap hari terdapat sekitar 300 jamaah subuh. Khusus pada hari Jumat, meningkat menjadi sekitar 1.000 orang. Khusus Sabtu subuh, mereka diberikan pelajaran fikih dari sejumlah ulama terkenal. Sedangkan di Cipayung, tiap Kamis malam diadakan pembacaan maulid Diba.
Yang unik, setelah mengikuti kegiatan, para jamaah selalu makan bersama yang dijamu oleh Habib Umar. Tidak peduli pada masa krismon sekarang, jamuan makan yang berlangsung sejak lama itu tidak pernah henti. Menu makanannya hampir selalu nasi uduk berikut lauknya, seperti tahu dan telur.
Sesuatu yang mungkin lain dibandingkan dengan acara-acara di majelis lain adalah, acara-acara di Habib Umar, termasuk Maulud Nabi tidak ada pidato-pidato. Acaranya sangat simple, yakni baca maulud, zikir dan ditutup dengan do’a. Ismet menjelaskan, tidak adanya pidato-pidato yang sudah tradisi sejak lama itu, karena habib takut akan menimbulkan saling serang dan fitnah memfitnah.
Selama belasan tahun dekat dengan ulama Betawi ini, Ismet meyakini, bahwa Habib Umar untuk kegiatan-kegiatan keagamaan tidak pernah mau meminta sumbangan. “Kalau pun orang mau memberi hadiah, harus benar-benar ikhlas. Kalau tidak dia akan menolaknya. Apalagi kalau sumbangan itu punya tujuan khusus.” Karena itulah, kata Ismet, tidak ada satu pejabat pun yang bisa mempengaruhi Habib Umar.
Sedangkan bagi KH Zainuddin, seorang ulama Betawi yang tiap Ahad memberikan ceramah di Majelis Taklim Kwitang berpendapat, kecintaan para kiai dan ulama Betawi terhadap Habib Umar, karena ia adalah seorang yang saleh, berakhlak mulia dan penuh keberkahan.
“Para kiai mendatangi Habib Umar bukan sekali-kali untuk menyembahnya, tapi untuk mendapatkan berkah dan doanya,” ujar kiai, yang juga anggota MPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Yang juga menarik dari pesan-pesan Habib Umar kepada mereka yang mendatanginya, sangat sederhana sekali. Seperti anjuran untuk berbakti kepada kedua orangtua, lebih mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Penyanyi Muchsin Alatas sendiri merasa sangat terkesan akan keramahtamahannya. “Saya merasakan seolah-olah saya dan keluarga dianggap sebagai anaknya sendiri,” kata Muchsin yang mengaku hatinya lebih tenteram dan sejuk setelah bertemu Habib Umar.
H Marullah (65), yang rumahnya tidak berjauhan dengan kediaman Habib Umar, terkesan dengan cara bertetangga yang baik. Karena rumah habib selalu terbuka dan dapat didatangi tiap waktu. “Habib menganggap semua orang yang datang kepadanya adalah orang-orang baik, tidak peduli orang itu preman sekalipun,” kata putra asali Betawi ini.
Menurut Ismet, Habib Umar sejak beberapa tahun lalu telah mewakafkan tempat kegiatan keagamaannya di Cipayung yang luas itu untuk kegiatan-kegiatan Islam. Untuk itu, di tempat ini tengah dibangun sebuah pesantren terpadu Hamid Umar bin Hoed Alatas, dan sudah mulai beroperasi mulai 8 Agustus mendatang. Pesantren terpadu ini didirikan oleh Yayasan Pendidikan Islam Assaadah, yang diketuai oleh Alwi bin Edrus Alaydrus. Sedangkan pendirinya Habib Umar, Mayjen TNI (Pur) Eddie Nalapraya dan H Ismet Alhabsji. Pesantren ini dibangun melalui tiga tahap, yang seluruhnya akan menelan biaya Rp 14,5 miliar.
Di samping mewakafkan tanah dan pesantren di Cipayung, menurut Ismet, habib juga berwasiat bila ia meninggal dunia agar dimakamkan di makam wakaf Al-Hawi, Kalibata
Habib Umar meninggal dunia pada bulan Agustus 1999 di rumahnya dan dimakamkan di Wakaf al-Hawi dekat dengan pusat perbelanjaan PGC cililtan sesuai dengan wasiat beliau.
submber : FB > ahbabul musthafa
Share:

Habib sholeh tanggul





Setiap tahunnya pada tanggal 10 Syawal, manusia tumpah ruah di sepanjang jalan menuju Masjid Riyadus Shalihin, Tanggul, Jember. Mereka berdatangan dari berbagai penjuru tanah air serta ada pula yang datang dari luar negeri untuk memperingati haul Al Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid, yang lebih akrab dengan sebutan Al Habib Sholeh Tanggul.

Beliau lahir di Korbah Ba Karman, Wadi ‘Amd, sebuah desa di Hadramaut, pada tahun 1313 H. ayah beliau, Al Habib Muhsin bin Ahmad Al-Hamid terkenal dengan sebutan Al-Bakry Al-Hamid, seorang yang sholeh dan ulama yang sangat dicintai dan dihormati masyarakat manapun beliau berada. Ibundanya adalah seorang wanita Sholehah bernama ‘Aisyah, dari keluarga Al-Abud Ba Umar dari Masyaikh Al-‘Amudi. Beliau mulai mempelajari Al-Qur’an dari seorang guru yang bernama Asy-Syeikh Said Ba Mudhij, di Wadi ‘Amd, yang dikenal sebagai seorang yang sholeh yang tiada henti-hentinya berdzikir kepada Allah. Sedangkan ilmu fiqih dan tasawuf beliau pelajari dari ayah beliau sendiri Al-Habib Muhsin bin Ahmad Al-Hamid.

Pada usia 26 tahun, bertepatan pada keenam tahun 1921 M, Al-Habib Sholeh meninggalkan Hadramaut dan hijrah menuju Indonesia, beliau ditemani oleh Syeikh Fadli Sholeh Salim bin Ahmad Al-Asykariy. Sesampainya di Indonesia beliau singgah beberapa hari di Jakarta. Mendengar kedatangan Al-Habib Sholeh, sepupu beliau Al-Habib Muhsin bin Abdullah Al-Hamid, meminta Al-Habib Sholeh untuk singgah di kediamannya di kota Lumajang. Lalu Al-Habib Sholeh pun tinggal sementara di Lumajang. Setelah menetap beberapa waktu, kemudian beliau pindah ke Tanggul, Jember. Dan akhirnya beliau menetap di tanggul, hingga akhir hayat beliau.

Suatu ketika, datanglah ilham rabbaniyah kepada beliau untuk melakukan uzlah. Untuk mengasingkan diri dari gemerlap duniawi dan godaannya, menghadap dan bertawajjuh kepada kebesaran sang pencipta. Dalam khalwatnya, beliau senantiasa mengisi waktu-waktunya dengan membaca  Al-Qur’an, bershalawat dan berdzikir mengagungkan asma Allah. Dan hal itu berlangsung selama lebih dari 3 tahun. 

Dalam khalwatnya itu, sebagaimana diceritakan oleh sahabat terdekat Habib Sholeh semasa hidupnya dalam karangan yang ditulis oleh Habib Muhammad bin Hud Assegaf. Habib Sholeh menceritakan :
"Wahai anakku, ketika dalam khalwat aku merasakan ketenangan batin. Dimana aku banyak membaca Al-Qur'an dan kitab Dalailul Khoirot yang berisi sholawat dan salam kepada Sayyidis Sadad saw, aku bertemu Rasulullah saw yang memancarkan sinar dari wajahnya yang mulia."

Pada suatu saat dalam khalwatnya, sang guru besarnya, orang yang juga memiliki karamah, Al-Imam Al-Qutub Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf, bagaikan kilat yang bersinar terang datang kepadanya. Sebuah pertanda, Habib Sholeh Al-Hamid telah dipandang mampu mengemban amanah dan dipercaya menyandang Khilafah kenabian serta untuk menebarkan kemanfaatan kepada umat manusia.

Selanjutnya Al-Habib Abubakar mengajak beliau keluar dari khalwatnya, lalu memerintahkan Al-Habib Sholeh untuk datang ke kediamannya di kota Gresik. Sesampainya di rumah Al-Habib Abubakar, Al-Habib Sholeh diminta untuk mandi di jabiyah (kolam mandi khusus di kediaman Al-Habib Abubakar bin Muhammad Assegaf, Gresik). 

Setelah itu, sang guru memberinya mandat dan ijazah dengan memakaikan jubah imamah dan sorban hijau kepadanya dan mengatakan, "Ya Habib Sholeh, datang kepadaku Rasulullah SAW dan mengutusku untuk menyerahkan sorban hijau ini. Ini adalah pertanda kewalian quthb ( kutub ) atasku jatuh ke pundakmu," kata Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf.

Habib Sholeh saat itu merasa dirinya kecil dan belum pantas, maka beliau bertanya, "Pantas kah saya menerima anugerah Allah swt yang sedemikian besar ini ? Mampukah saya mengembannya?"


Dalam khalwatnya, beliau menangis terus, tidak pernah keluar dari kamarnya, dan minta petunjuk kepada Allah swt. Saat itu rumahnya masih sangat sederhana, terbuat dari bilik bambu. Padahal sudah banyak habib, saudara, orang-orang kaya, datang kepadanya untuk membongkar rumahnya, tapi beliau tidak pernah mau. Alasannya, "Jangan dibetulkan! Jangan diapa-apakan! Biarka saja, saya takut Rasulullah SAW tidak datang lagi ke tempat ini. Saya setiap hari berjamaah shalat lima waktu dengan Rasulullah SAW di rumah ini. Jangan dibongkar rumah ini."Khalwatnya itu berlangsung selama kurang lebih tujuh tahun. Hingga suatu saat beliau mendapat isyarat dari Rasulullah SAW agar menziarahinya di Madinah. Ketika beliau mengutarakan maksud dan tujuannya akan berangkat ke Baitullah di Makkah dan Madinah, banyak orang yang mau ikut.

Akhirnya, berangkatlah beliau ke Makkah. Saat itulah, Habib Muhammad bin Husein al-Hamid ( Labor, Pasar Minggu ) merenovasi rumahnya.
Ketika beliau pulang, tidak menunjukkan kemarahan. Saat ditanya oleh banyak orang, Habib Sholeh dengan tersenyum menjawab, "Sebelum rumah ini dibangun, saya telah diberi tahu oleh Rasulullah SAW, "Biarkan rumah itu dibangun." Sebuah pertanda, Habib Sholeh al-Hamid telah dipandang mampu mengemban amanah Nabi serta menebarkan kemanfaatan kepada umat manusia.

salah satu karomah habib soleh tanggul ialah : Dikisahkan, suatu waktu beliau sedang berjalan bersama Habib Ali bin Abdurrahman bin Abdullah Al-Habsyi, Kwitang Jakarta, dan beliau juga berkunjung ke kediaman Habib Ali di Bungur, Jakarta. Saat melintasi sebuah lapangan, beliau melihat banyak sekali orang berkumpul untuk melakukan shalat Istisqa ( Shalat minta hujan ), lantaran Jakarta saat itu dilanda kemarau panjang. Habib Sholeh Tanggul pun berkata, "Serahkan saja kepadaku, biar aku yang akan memohon hujan kepada Allah swt."

Tak lama kemudian, setelah Habib Sholeh menengadahkan tanganke langit, seraya membaca doa' meminta hujan, hujan pun turun. subhanallah....
Share:

Senin, 15 Agustus 2016

KELUASAN ILMU, AKHLAK, DAN BUDI PEKERTI DI NEGERI SERIBU SATU WALI, TARIM, HADRAMAUT, YAMAN. (oleh Adda’i Ilallah Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa)






Berikut adalah contoh kisah tentang keluasan ilmu yang ada di kota Tarim Hadramaut sehingga wilayah itu disebut dengan kota Ulama’, dan hal ini menimbulkan banyak orang yang penasaran dan ingin membuktikan kebenarannya..
Maka suatu waktu di zaman Al Imam Abdullah Al Haddad datanglah seorang alim asal Baghdad dan ia mulai menuju kota Tarim, dan setelah ia mulai memasuki beberapa langkah di kota Tarim, tiba-tiba itu ketumpahan air dari atas kepalanya yang ternyata seorang ibu yang tanpa sengaja membuang air dari rumahnya yang bertingkat tinggi, maka orang alim asal Baghdad itu berkata: “Wahai Ibu, air yang engkau tumpahkan ini apakah air najis atau air suci?”, maka si ibu menjawab : “air itu menjadi najis sebab pertanyaanmu?”.
Orang itu pun bingung, mengapa demikian?,…… iya karena hukum asal air adalah suci dan tidak najis jika tidak berubah salah satu dari 3 sifatnya, maka air itu adalah suci jika tidak diketahui adanya penyebab yang menjadikan air itu najis yaitu berubahnya 3 sifat air, namun karena orang tersebut bertanya dan ingin mengetahuinya maka air itu menjadi najis karena memang air itu adalah air najis, seandainya orang tersebut tidak bertanya maka hukum air itu tidak najis baginya, karena tidak tampak baginya perubahan salah satu dari 3 sifat air dan tidak ada orang yang memberitahunya bahwa air tersebut adalah najis,

subhanallah ia baru tiba di pintu gerbang Tarim namun ia telah menemukan hal yang menunjukkan bahwa Tarim adalah Kota ilmu, ia baru bertemu dengan seorang wanita dan belum lagi bertemu dengan para Ulama’nya. Dan Ulama’ di kota Tarim sangat rendah hati, disana kita akan menemukan kerendahan hati dalam tingkah laku dan budi pekerti mereka, sehingga saya belum menemukan ulama’ yang mengamalkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam penuh dengan kelembutan dan kasih sayang, penuh dengan perjuangan dan semangat yang besar, namun pastinya tidak hanya di Tarim saja tentunya di tempat-tempat lain juga banyak Ulama’ seperti mereka.
saat saya ke Tarim hadramaut yaman, (1994-1998), saya duduk hadir disuatu majelis yg penuh sarat dengan para ulama kelas satu, disana ada empat mufti, saya tidak mengenal mereka karena baru datang dari indonesia, karena halaqah sudah penuh padat, saya duduk dipaling belakang, disebelah saya orang orang yg menyiapkan kopi dan suguhan untuk para hadirin, disebelah mereka duduk seorang sepuh bertampang biasa saja, saya mencium tangannya bukan karena apa apa, tapi karena ia sudah sepuh, dan hati saya membatin, bahwa dia ini bukan ulama apa apa, cuma sepuh saja, kalau dia ulama mestilah ia duduk dishaf depan atau terdepan, bukan duduk disebelah tukang pembagi kopi dg gelas gelas yg ribut dan air bertumpahan kemana mana. selepas majelis bubar, semua orang berdesakan menyalaminya, termasuk ulama ulama sepuh yg dishaf terdepan, saya bingung dan bertanya tanya, inikan cuma orang sepuh yg duduk dipaling belakang, ternyata ia adalah Almarhum Syeikh Fadhl ba fadhl, pimpinan majelis para mufti di Tarim hadramaut, ia pimpinan mufti, namun karena tawadhu dan rendah dirinya, ia tidak mau maju kedepan karena datang terlambat, saya jadi sangat malu..
Salah satu dari guru saya, Al Habib Ali Al Masyhur bin Hafizh beliau adalah mufti Tarim dan kakak guru mulia kita Al Habib Umar bin Muhammad bin Hafizh. Dimana ketika itu masih zaman perang maka sangat sulit untuk kita mendapatkan kendaraan, sehingga beliaulah yang datang kepada kita dengan kendaraannya untuk mengajar kita. Ketika itu bulan Ramadhan, dimana kebiasaan orang-orang disini mereka pada pulang kampung, namun di Tarim pada bulan Ramadhan majelis ta’lim terus berjalan, bahkan di sore hari Idul Fitri atau Idul Adha mereka tetap mengadakan ta’lim. Kemudian Al Habib Ali Al Masyhur menentukan akan diadakan ta’lim di bulan Ramadhan setiap jam 11.00 siang 12.30 yang kebetulan waktu zhuhur ketika itu adalah jam 01.00 siang dan di waktu itu panas matahari sangat terik yang panasnya bisa mencapai 45 Celcius, sehingga jika telur mentah dipendam di dalam tanah maka setelah 10 menit telur itu menjadi matang, disana ketika menjemur pakaian pun tidak berlalu waktu lama pakaian telah kering, sangat berbeda dengan tempat kita yang terkadang menjemur pakaian hingga 2 hari belum juga kering karena cuaca mendung. Maka disaat itu Al Habib Ali Al Masyhur karena beliau memiliki mobil pribadi maka beliau yang datang ke tempat kita para santri, bukan justru kita yang datang ke tempat beliau. Di suatu hari kita para santri telah berkumpul menunggu kedatangan beliau namun hingga jam 12.00 beliau belum juga datang, yang akhirnya pada jam 12.30 beliau datang, dengan wajah yang memerah dan penuh keringat beliau berkata : “Maafkan saya, maafkan saya karena mobil saya rusak sehingga saya harus berjalan kaki”, …..

subhanallah. …….Beliau datang bukanlah untuk belajar akan tetapi untuk mengajar, namun beliau rela berjalan kaki dengan jarak kurang lebih 2 Km dan usia beliau yang sudah terbilang tua, padahal beliau bisa saja menghubungi kami dan meminta supaya santri saja yang datang ke tempat beliau sebab mobil beliau rusak, atau untuk saat itu ta’lim diliburkan dulu atau yang lainnya. Namun beliau tidak melakukan hal tersebut, demikian indahnya akhlak guru-guru kita para ahlul ilm, yang sanad keguruan kita juga bersambung kepada mereka. Ilmu adalah cahaya yang mana cahaya itu tampak dari ahli ilmu itu sendiri.

Berikut video kota tarim :

                                                       
Share:

BTemplates.com

life is so beautiful

Diberdayakan oleh Blogger.