Rabu, 24 Agustus 2016

PERTEMUAN TERAKHIR TIGA SAUDARA DUNIA AKHIRAT



Pertemuan terakhir tiga orang ulama ini, menimbulkan bekas yang mendalam di hati Guru Zaini Abdul Ghoni(Guru Sekumpul) belakangan hari.

Pada kesempatan ini, Guru Bangil
menjelaskan ilmu dan amaliyah baik zhohir maupun bathin, penjelasan yang terkandung di dalamnya inti-inti ilmu yang selama ini beliau ajarkan pada mereka berdua.

Setelah itu Guru Bangil bertanya pada Guru Semman Mulya “Genah ajakah Semman?” “Insya Allah” sahut Guru Semman.

Kemudian bertanya.juga pada Guru Zaini “Genah ajakah Zaini?” Guru
Zaini menjawab “do’akan ulun.”

Guru Bangil lanjut menasehati bahwa masalah apapun yang mengandung kebaikan maka kerjakanlah, tidak usah lagi berkonsultasi (kepada
Guru ). Kemudian kata beliau : “yang penting enam perkara bersama-sama kita menadahnya :
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺃﺳﺄﻟﻚ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ ﻭﺍﻟﻤﻐﻔﺮﺓ ﻭﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﻭﺍﻟﻬﺪﺍﻳﺔ ﻭﺍﻹﺳﺘﻘﺎﻣﺔ ﻭﺣﺴﻦ ﺍﻟﺨﺎﺗﻤﺔ
“Ya Allah, ulun meminta kepada Engkau taubat,
maghfiroh, taufiq, hidayah, istiqomah dan husnul
khotimah." Perasaku yang enam macam ini yang paling penting sudah.”
(Ya Allah, aku meminta
kepada-Mu taubat, maghfiroh, taufiq, hidayah, istiqomah dan husnul khotimah. Menurutku yang.enam perkara ini yang paling penting.)

Kemudian beliau berdo’a “Mudah-mudahan Semman ai, mudah-mudahan Zaini ai selama di dunia sampai ke akhirat kada tapisah lawan
Rasulullah SAW, siapa tahu kita kada tedapat lagi.
Jaka kawa kita sakubur, aku saurangan di Dawur
(pemakaman di Bangil ). Ikam badua kaina
nyaman di Sekumpul.”
(Mudah-mudahan kita
semua dari dunia sampai ke akhirat , tidak akan berpisah dengan Rasulullah SAW. Siapa yang tahu
kita tidak akan bertemu lagi. Seandainya mungkin kita bisa satu kubur, saya sendirian di Dawur.
kamu berdua nantinya satu kubah di Sekumpul.)

Guru Bangil langsung menggerakkan badan beliau dan Guru Zaini memegang bahu dan kaki beliau.
Lalu Guru Bangil meletakkan dahinya ke pangkuan Guru Semman, dan Guru Zaini juga meletakkan dahi di pangkuan Guru Bangil. Sedang Guru
Semman kemudian duduk tegak sambil menunduk memeluk mereka berdua. Mereka saling terharu
dan meneteskan air mata.
Tidak berapa lama setelah kepulangan mereka dari Bangil, Guru Syarwani Abdan Bangil meninggal
dunia pada hari malam Jum’at 13 Safar 1410 H / 15 September 1989 jam 2100 WIB.

Setelah mendapat
berita Guru Bangil wafat, mereka berdua kembali lagi ke sana guna melepas kepergian beliau.
Setibanya di sana, Guru Zaini berkesempatan menjadi imam pada shalat jenazah beliau sekaligus
membacakan talqin. Beliau dikuburkan di Dawur, Bangil setelah shalat Ashar.

Moga kita sabaratan mendapat berkah 3 Aulia
Allah ini ... aamiin al faatihah


Sumber : MukasyafHathul Asror
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

life is so beautiful

Diberdayakan oleh Blogger.